Bungaiya – Maraknya penyebaran Coronavirus Disease (Covid-19) dibeberapa daerah menyebabkan keresahan di masyarakat. Untuk di Provinsi Sulawesi Selatan sampai saat ini ada sekitar 1.072 orang yang ditetapkan sebagai Orang Dalam Pengawasan (ODP) dengan pembagian 976 orang proses pemantauan 14 hari dan 96 orang yang telah selesai pemantauan 14 hari/sehat. Sedangkan untun Pasien Dalam Pengawasan (PDP) di Sulsel berjumlah 110 orang dengan 99 orang masih dirawat, 8 orang dinyatakan sehat dan 3 orang meninggal dunia.
Di Kabupaten Kepulauan Selayar hingga saat ini ada 31 orang yang nyatakan sebagai Orang Dalam Pengawasan (ODP) yang dimana 1 diantaranya dinyatakan sehat dan 30 orang lainnya masih dalam tahap pemeriksaan 14 hari.
Untuk Pasien Dalam Pengawasan (PDP) di Kabupaten Kepulauan Selayar masih berjumlah 1 orang yang dirawat di Rumah Sakit KH. Hayyung dan Orang Tanpa Gejala (OTG) berjumlah 701 orang dengan 649 orang masih dipantau atau isolasi mandiri selama 14 hari dan 52 orang dinyatakan sehat.
Dengan data tersebut diatas, Pemerintah Desa Bungaiya Kecamatan Bontomatene Kabupaten Kepulauan Selayar melakukan tindakan dalam membantu penanganan Covid-19 di Kabupaten Kepulauan Selayar.
“Kami berinisiatif untuk memanfaatkan dana Desa, ini sudah kami bicarakan di forum ketika pembentukan tim relawan pencegahan Covid-19 di Desa Bungaiya bersama dengan BPD dan Tokoh Masyarakat,” ungkap Kepala Desa Bungaiya Alimuddin kepada Selayarnews melalui Via Whatsapp,Kamis (2/4).
Alimuddin menjelaskan, pihaknya telah menyediakan lokasi untuk dijadikan sebagai tempat karantina bagi Pasien Dalam Pengawasan (PDP) mengingat saat ini fasilitas ruang isolasi yang tersedia di RS.KH.Hayyung Kabupaten Kepulauan Selayar hanya bisa menampung pasien sebanyak 2 orang.
“Kami akan memanfaatkan gedung ex Kantor BPD karena kebetulan itu sudah kosong, BPD juga sudah lama pindah ke Kantor yang baru. Disana juga bisa menampung sampai 10 orang karena ruangannya besar,” imbuhnya.
Selain itu, ia juga menjelaskan bahwa akan membantu untuk memfasilitasi para pasien jika nantinya akan diisolasi di wilayahnya.
“Kami akan siapkan untuk kebutuhan dan kepentingan isolasi misalnya untuk kebutuhan makan minum, peralatan dapur, misalnya kompor dan kelengkapan lainnya selama 14 hari,” bebernya.
Tidak hanya itu, Alimuddin menjelaskan bahwa pihaknya sudah mengalokasikan jutaan bahkan puluhan juta untuk pembiayaan kebutuhan isolasi.
“Untuk sementara kami akan siapkan 5 – 10 juta, tergantung kebutuhan disesuaikan dengan berapa orang yang akan diisolasi mandiri setelah ditetapkan statusnya oleh puskesmas,” pungkasnya.
namun sementara belum ada yang direalisasikan karena sampai sejauh ini belum ada rekomendasi dari puskesmas tentang siapa yang akan diisolasi mandiri secara total.
“Ada yang pendatang tetapi belum dikategorikan sebagai isolasi mandiri karena cuma dibatasi ruang gerak mereka itupun dengan pendekatan persuasif, belum ada atatus ODP ataupun PDP,” tukasnya.
Tenaga medis juga disiapkan dalam menangani para pasien yang akan diisolasi di Ex. Kantor BPD tersebut lanjutnya dengan berkoordinasi dari layanan kesehatan setempat.
“Dari Pustu Bonelohe 2 orang ditambah dengan personil dari Pusskesmas, begitu kesepakatan rapat kami,” paparnya.
Terakhir, ia menjelaskan bahwa ini mereka canangkan semata-mata agar pasien ODP atau PDP bisa ditangani tim medis secara total dan untuk menghindari agar mereka tidak kontak dengan warga lain yang sifatnya masih steril.
MUH.HATIM AL ASSHAMM























