Selayarnews-Pemerintah Kabupaten Kepulauan Selayar melalui Bagian Ekonomi dan Sumber Daya Alam (SDA) akan meluncurkan inovasi digital bernama Sistem Informasi Kolaborasi Terpadu Bagian Perekonomian dan Sumber Daya Alam (Sikat Eksda).
Sistem ini bertujuan untuk mengatasi lambatnya respon terhadap masalah-masalah krusial seperti listrik, BBM, dan fluktuasi harga komoditas yang sering melanda wilayah Kepulauan Selayar.
Kepala Bagian Ekonomi Sekretariat Daerah Pemkab Selayar, Mursalim mengatakan Sikat Eksda diinisiasi karena selama ini Pemkab kurang cepat memitigasi manajemen risiko terkait kebijakan perekonomian dan SDA yang kewenangannya bukan di bawah Bupati, seperti PLN dan Pertamina/BPH Migas.
“Masalah-masalah dasar seperti pasokan listrik dan BBM sering menjadi persoalan di Kabupaten Kepulauan Selayar, yang secara geografis terpisah dari Pulau Sulawesi. Contoh kasus pemadaman listrik terjadwal selama sekitar satu minggu yang pernah terjadi, menyoroti tidak adanya ruang kolaborasi dan koordinasi yang cepat,” kata Mursalim, Rabu (05/11/2025).
Ia juga mengkritik pola penanganan masalah yang ada selama ini, yang menurutnya bersifat ‘feodal’ atau reaktif. “Kita kan biasanya menanggapi persoalan itu kalau heboh di media sosial. Padahal, masalah seharusnya ditangani bahkan sebelum menjadi masalah besar,” ujarnya.
Oleh karena itu, menurutnya Sikat Ekda hadir sebagai ruang koordinasi dan kolaborasi berbasis digital untuk mengatasi tantangan tersebut. Sistem ini akan dilengkapi dengan dashboard yang memungkinkan seperti kolom pengaduan. Contohnya masyarakat dapat melaporkan lonjakan harga mendadak, seperti harga solar mencapai Rp15.000 di Tarupa.
Mursalim menjelaskan bahwa sistem ini akan dibuat dalam bentuk barcode serupa dengan sistem pelayanan di kementerian, yang akan secara otomatis mengarahkan masyarakat yang membutuhkan layanan atau ingin menyampaikan aduan.
“Barcode ini akan menampilkan SOP (Standar Operasional Pelayanan) dan panduan penanganan aduan sesuai dengan tupoksi masing-masing bagian,” pungkasnya.
Untuk diketahui, sistem ini akan dilaunching resmi pada minggu ketiga Bulan November 2025.
Mursalim berharap dengan hadirnya Sikat Eksda, masyarakat dapat lebih mudah menyampaikan aspirasinya terkait program pemerintah, termasuk informasi harga-harga komoditas seperti cabai dan beras, yang saat ini sering tidak diketahui pasti harga patokannya oleh publik.
“Sistem ini menjadi langkah maju Pemkab Selayar dalam mewujudkan pemerintahan yang hadir dan responsif terhadap kebutuhan dasar warganya,” tutupnya. (Red)























