Selayarnews– Jelang tahapan Pemilihan Umum (Pemilu) serentak tahun 2024, DPC Partai Gerindra Kepulauan Selayar telah bersiap untuk menghadapi perhelatan pemilu serentak 2024 dengan target 6 kursi di DPRD Kepulauan Selayar.
Ketua DPC Partai Gerindra Kepulauan Selayar Zubair Nasir mengatakan Pemilu yang akan dihelat secara serentak pada 2024 mendatang akan menjadi arena politik seluruh kader DPC Partai Gerindra yang dibarengi dengan persiapan politik matang.
“Untuk target kursi di DPRD Selayar, Gerindra optimis raih 6 (enam) kursi, dengan tetap mematuhi seluruh regulasi yang telah ditetapkan oleh penyelenggara Pemilu,” kata Zubair, Kamis (7/4).
Menjelang tahapan pendaftaran dan verifikasi keanggotaan Partai oleh KPU Kepulauan Selayar, Zubair membeberkan bahwa DPC Gerindra Selayar menyiapkan 10,000 kader partai, terlepas dari teknis pendaftaran yang sifatnya Verifikasi faktual maupun sampling.
“Regulasinya kan belum ada, jadi nanti kalau misalnya regulasinya telah ditetapkan oleh KPU RI, baik sampling maupun verifikasi faktual, Insha Allah DPC Gerindra Selayar telah siap untuk tahapan ini,” ujarnya.
Selain itu, Zubair juga menyampaikan bahwa isu penataan dapil dan komposisi jumlah kursi yang ramai dibicarakan publik, ia berpendapat bahwa soal Dapil Gerindra lebih memilih opsi politik stabil. Artinya kalao yang sebelumnya 5 Dapil agar tetap 5 (Lima) Dapil, kalau sebelumnya 3 (tiga) tetap seperti it, dengan pertimbangan lebih mementingkan kepentingan politik warga.
“Kalo misalnya diubah jumlah dapilnya, maka besar kemungkinan kepentingan politik masyarakat banyak diabaikan oleh kader yang telah menjadi Anggota DPRD Selayar. Alasannya sederhana, bila jumlah dapil berubah, maka kepentingan politik juga ikut berubah, bahkan akan ada kader yang kemungkinan memilih tidak jadi ikut Pemilu,” pungkasnya.
Tanggapan yang sama tentang Penggunaan Sistem Informasi Partai Politik (Sipol), Aplikasi yg rencananya akan tetap digunakan oleh KPU pada pemilu 2024 ini dinilai membantu sekaligus memberatkan.
“Penggunaan Sipol sebenarnya membantu, yang artinya dengan adanya basis data Parpol ini maka kami akan lebih serius dalam pembenahan keanggotaan Parpol di setiap tingkatan. Beratnya tentu bagi Parpol yang tidak siap secara struktural” kata Zubair.
Tentang adanya usulan Verifikasi Keanggotaan dengan cara Faktual person to person bukan lagi dengan sampling, Zubair mengatakan sah-sah saja. Tapi jika harus verifikasi Faktual itu akan membebani kerja KPU khususnya masalah waktu. Karena kerja KPU dipastikan akan sangat padat pada Pemilu 2024.
Ditanya tentang kesiapannya secara Pribadi untuk mencalonkan diri sebagai Caleg baik untuk DPRD kabupaten atau Provinsi, Mantan Presidium KAHMI Kepulauan Selayar ini memastikan diri tidak ikut mencalonkan diri.
” Pemilu 2024 itu Agenda sangat padat, Mulai dari Pileg, Pilpres dan Pilkada. Sehingga pekerjaan Partai pasti relatif tinggi, sehingga saya lebih memilih fokus untuk menjalankan kerja Partai saja dan tidak mencalonkan diri sebagai Caleg” kata Zubair.
(AJ)























