Selayarnews– Pengelolaan Pulau Tinabo Taka Bonerate, Kabupaten Kepulauan Selayar saat ini tengah disoroti oleh sejumlah pihak. Permasalahan tersebut muncul sehubungan dengan informasi pemberlakuan tarif masuk untuk Warga lokal, serta bersitegangnya antara warga lokal dan pengelola kawasan.
Sebagaimana dimuat di salah satu Media Lokal di Selayar disebutkan bahwa, Warga lokal mengaku disuruh membayar sebesar Rp 15 Ribu kepada pengelola untuk berlibur dan menikmati eksotisme pulaunya sendiri.
Selain itu warga lokal merasa mendapatkan perlakuan diskriminatif oleh pengelola kawasan karena adanya perbedaan perlakuan antara wisatawan luar dan warga lokal Pulau Tinabo. Kabar tersebut pun menjadi perbincangan hangat dan bahkan ditanggapi langsung oleh Wakil Bupati Selayar.
Wabup H. Saiful Arif, meminta kepada pihak terkait dalam hal ini Kepala Balai Taman Nasional Taka Bonerate Faat Rudhianto dan Camat Taka Bonerate, Dian Ady Luhur untuk melakukan langkah antisipasi.
“Yth: Pak Ka. balai TN TBR, Pak Camat Taka BR. Segera lakukan langkah antisipasi agar tidak berkembang dan melebar negatif,” tulis Wabup dalam pesan singkat WhatsApp di salah satu group WA lokal Selayar, Sabtu (7/5).
Respon Wabup tersebut sontak diapresiasi oleh Andi Ibrahim yang saat ini tergabung dalam organisasi konservasi internasional (WCS).
“Sepakat Pak Wakil, agar masyarakat juga tercerahakan dan tidak berasumsi negatif dalam menanggapi berita-berita yang ada (dalam) dua hari terakhir ini,” jelas Ibrahim.
Selayarnews juga telah mendapatkan Informasi bahwa Wakil Bupati akan melaksanakan pertemuan dengan instansi terkait, untuk membahas masalah ini. Melalui saluran telepon, Humas Balai TNTB Irfandy mengonfirmasi kabar tersebut.
“Sebentar malam jam setengah delapan akan ada pertemuan di Rujab Wakil Bupati untuk bicarakan itu isu tiket di Takabonerate yang saat ini ramai dibicarakan,” ungkapnya. (AJ)























