Selayarnews – Pasca insiden serangan buaya yang menimpa seorang anak di Pantai Ngapaloka, Pemerintah Desa Patilereng, Kecamatan Bontosikuyu, Kabupaten Kepulauan Selayar, memasang spanduk peringatan dan larangan berenang di sejumlah titik sepanjang pantai timur wilayahnya.
Spanduk yang dipasang bersama Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) Patilereng itu, sejak Rabu (08/10), berisi imbauan agar masyarakat berhati-hati bermain di laut serta larangan berenang di sekitar Pantai Punagaan. Langkah ini diambil untuk mengantisipasi potensi bahaya serangan buaya yang beberapa kali terlihat di kawasan perairan tersebut.
Kepala Desa Patilereng, Saharuddin Arif, membenarkan bahwa keberadaan buaya di sekitar Teluk Ngapaloka dan Pantai Punagaan telah lama diketahui warga. Menurutnya, sejumlah nelayan bahkan wisatawan yang berkunjung kerap melaporkan melihat buaya di sekitar pantai timur desa itu.

“Melalui spanduk ini kami ingin menegaskan agar warga dan pengunjung tidak berenang atau beraktivitas di laut hingga kondisi benar-benar aman,” ujar Saharuddin Arif.
Ia juga menyampaikan keprihatinannya atas peristiwa yang menimpa seorang anak warga setempat yang menjadi korban serangan buaya beberapa hari lalu. Pemerintah Desa, kata dia, berharap kejadian tersebut menjadi perhatian bersama agar keselamatan masyarakat di kawasan pesisir dapat lebih terjamin.
“Pemerintah Desa tentu prihatin atas kejadian ini. Kami berharap korban dapat segera pulih, dan ke depan kami akan terus berkoordinasi dengan pihak terkait agar kawasan pantai ini dapat kembali aman bagi masyarakat maupun wisatawan,” ungkapnya.
Sebagaimana diberitakan Selayarnews sebelumnya, seorang anak bernama Muh. Ma’ruf (14) diserang buaya saat mencari ikan di Pantai Ngapaloka pada Senin (6/10) malam. Korban mengalami luka pada bagian kepala dan berhasil diselamatkan rekannya sebelum dievakuasi ke Rumah Sakit KH. Hayyung Selayar untuk mendapatkan perawatan medis.
Kepala Desa menjelaskan bahwa keberadaan buaya tersebut Sudah termonitor sejak setahun terakhir, dan pihaknya telah banyak menerima laporan warga maupun wisatawan yang melihat buaya di area pantai timur ini.
“Kami sudah melaporkan ke Pemerintah Kabupaten dan juga berkoordinasi dengan Balai Penangkaran Hewan di Makassar, semoga dengan kejadian ini akan ada upaya yang dapat ditempuh untuk membuat kawasan ini kembali aman untuk beraktivitas “, tutup Saharuddin Arif.
(Red)























