Benteng – Dalam menghadapi situasi pandemi Coronavirus Disease (Covid-19) seperti saat sekarang ini, berbagai sektor untuk kebutuhan masyarakat harus bisa untuk tetap dijaga keberlangsungannya.
Dalam ranah ketahanan pangan di Kabupaten Kepulauan Selayar, Dinas Perindustrian, Perdagangan, Koperasi, Usaha Kecil dan Menengah (Perindagkum) sudah melakukan langkah-langkah dalam menghadapi dampak dari Covid-19 ini, salahsatunya adalah dengan membentuk Tim terpadu yang bertugas untuk melakukan pengawasan atau pemantauan terhadap para pelaku usaha perdagangan.
“Hari ini kami sudah melakukan pemantauan dibeberapa lokasi, untuk mengetahui jumlah ketersediaan dan harga bahan pokok serta bahan strategis lainnya yang tentunya sangat penting bagi masyarakat mengingat kondisi Covid-19 juga yang terjadi sekarang,” ungkap Hisbullah Kamaruddin selaku Kepala Dinas kepada Selayarnews, Sabtu (11/4).
Pandemi Covid-19 ini berdampak pada ketahanan pangan di Kabupaten Kepulauan Selayar baik itu dari segi penjual ataupun pembeli yang harus dilakukan pemantauan setiap harinya.
“Kami memantau para penjual baik yang grosir ataupun eceran agar stabilitas harga dipasaran bisa tetap dijaga agar tidak terjadi pelonjakan harga yang bisa menyebabkan ketimpangan serta mengingagkan kepada para penjual agar tidak melayani Panic Buying,” imbuhnya.
Sebelumnya, beredar kabar bahwa harga dipasaran untuk beberapa jenis bahan mengalami kenaikan harga secara drastis misal untuk bahan seperti telur ayam.
“Memang sempat ada kenaikan beberapa waktu lalu dikarenakan pada saat itu masih diberlakukan penutupan Pelabuhan. Makanya para penjual itu (telur ayam) harus menyewa kapal kecil dengan bayaran dua kali lipat untuk mengangkut logistiknya masuk ke Selayar,” terangnya.
Kekhawatiran masyarakat terhadap ketersediaan dan kenaikan harga dipasaran sudah bisa diatasi oleh Pemerintah dengan kembali membuka layanan penyeberangan khusus Kapal Ferry yang hanya bisa mengangkut kendaraan muatan logistik ke Kabupaten Kepulauan Selayar.
“Alhamdulillah semenjak 6 April 2020 kemarin, beberapa bahan sudah bisa masuk dan dengan itu pula maka harga dipasaran bisa kembali stabil. Mengingat bahwa hampir semua bahan kebutuhan logistik kita berasal dari Makassar, makanya kita sangat bersyukur atas adanya kebijakan penyeberangan logistik tersebut,” paparnya.
Tim pemantau terpadu Disperindagkum ini mempunyai beberapa tugas dilapangan.
“Yang pertama adalah memantau ketersediaan bahan pokok sembako terutama dengan barang strategis lainnya begitu juga sekaligus memantau stabilitas harga karena dua hal ini saling terkait. Begitu juga kami sudah mengeluarkan surat edaran seperti sebelum-sebelumnya yang berisi agar para pedagang harus membuka tokonya setiap hari, kedua jangan memanfaatkam situasi seperti ini sehingga menaikkan harga, ketiga kita berharap ketersediaan barangnya,” lanjutnya.
Untuk saat ini di Kabupaten Kepulauan Selayar dari hasil yang diperoleh Tim Pemantau di lapangan mendapatkan beberapa harga barang yang yang tetap stabil bahkan menurun.
“Dari 18 jenis bahan yang kami pantau, hampir semuanya berada pada harga yang stabil dan stock yang cukup untuk beberapa bulan kedepan. Misal untuk Beras yang pada tanggal 9 April lalu berada pada harga Rp.285.000 kini menjadi Rp.280.000., Telur ayam yang kemarin seharga Rp.60.000 kini sudah menjadi Rp.55.000,” pungkasnya.
Selain itu, ia juga memberitahukan bahwa agar mudahnya melakukan pemantauan dan menerima saran atau keluhan maka Tim Pemantau dari Disperindag memanfaatkan media elektronik dan media sosial sebagai alat bantu.
“Kami juga buat grup Whatsapp untuk para pelaku usaha perdagangan supaya bisa lebih cepat informasinya jika ada sesuatu hal di lapangan,” tukasnya
MUH.HATIM AL ASSHAMM























