Selayarnews– Program nasional Makan Bergizi Gratis (MBG) terus mendapat sambutan positif dari berbagai daerah, tak terkecuali di Kabupaten Kepulauan Selayar. Selain berdampak langsung pada peningkatan gizi anak-anak Indonesia, program ini juga memberikan efek berganda pada sektor ekonomi masyarakat, termasuk membuka lapangan kerja dan mendorong perputaran hasil bumi lokal dari petani ke dapur-dapur penyedia makanan bergizi.
Ketua Yayasan Assoong Kabajikang Silajara, Zubair Nasir, menyampaikan apresiasinya terhadap Badan Gizi Nasional (BGN) yang telah menginisiasi program MBG di bawah kepemimpinan Presiden Prabowo Subianto. Ia mengaku bersyukur karena dua Satuan Pelayanan Pangan Gizi (SPPG) di bawah naungan yayasannya telah resmi beroperasi, masing-masing di Kecamatan Bontomanai dan Kecamatan Benteng, Kabupaten Kepulauan Selayar.
“Alhamdulillah, dua SPPG kami sudah berjalan dan melayani. Satu lagi sudah dinyatakan layak, tinggal menunggu penugasan/penempatan SPPI untuk mulai beroperasi. Sementara empat lainnya masih dalam proses verifikasi faktual dari petugas survey,” ujar Zubair kepada wartawan, Kamis, 11 Juli 2025.
Menurutnya, proses verifikasi yang dilakukan oleh BGN melalui Sarjana Penggerak Pembangunan Indonesia (SPPI) cukup ketat dan mendetail, meliputi kesiapan peralatan dapur, tata letak bangunan, sistem sanitasi, serta aspek keselamatan dan lingkungan. Lambatnya progres sebagian pengajuan, lanjut Zubair, bukan karena kurangnya antusiasme, tetapi lebih karena tingginya standar kelayakan yang memang harus dipenuhi secara menyeluruh.
“Kami memahami bahwa program MBG ini adalah program strategis nasional. Maka wajar jika syarat-syarat yang ditetapkan oleh BGN cukup berat. Tapi kami tidak pernah mengeluh. Justru kami berkomitmen untuk betul-betul memenuhi semua standar yang ditentukan, dari luas dan penataan bangunan, kelengkapan dan kualitas peralatan dapur, hingga pemenuhan aspek K3 dan lingkungan,” tegasnya.
Zubair juga menegaskan bahwa selama proses persiapan dan pengajuan hingga saat ini, pihaknya tidak pernah menerima tawaran ataupun permintaan biaya dari pihak manapun, termasuk dalam hal pengadaan peralatan dapur.
“Sampai hari ini, kami tidak pernah dihubungi atau ditawari pengadaan alat-alat dapur oleh pihak luar. Semua kami tangani sendiri sesuai kebutuhan dan kemampuan. Tidak ada sama sekali cerita soal fee seperti yang sempat jadi isu. Jadi kami ingin meluruskan, bahwa prosesnya sangat profesional dan transparan,” jelasnya.
Atas nama mitra di daerah, Zubair mengucapkan terima kasih kepada jajaran BGN, khususnya Direktur Verifikasi dan Kemitraan BGN Kolonel Cba. Muhammad Rizal Salewangang yang terus bekerja keras menyukseskan implementasi MBG di seluruh Indonesia.
“Kami sangat mengapresiasi kerja keras bapak Rizal dan tim, juga para petugas SPPI yang selama ini mendampingi dan membimbing kami agar SPPG di bawah Yayasan Assoong Kabajikang Silajara bisa memenuhi standar nasional. Kami siap menyukseskan program MBG demi masa depan anak-anak Indonesia yang lebih sehat dan cerdas,” tutup Zubair Nasir.
(Red)























