Benteng – Gugus Tugas penanganan Covid-19 Kabupaten Kepulauan Selayar melalui Juru bicaranya dr. Husaini melaporkan perkembangan terkini kasus pandemi Covid-19 di Ruang Media Center, Minggu (12/4).
Didampingi oleh Kepala Pelaksana Badan Penanggulangam Bencana Daerah (BPBD) Ahmad Ansar, Jubir Gugus Tugas menerangkan bahwa hari ini tidak ada penambahan Orang Dalam Pemantauan (ODP) seperti hari sebelumnya.
“Jumlah ODP sebanyak 56 dengan perincian 28 orang sementara proses pemantauan 14 hari dan 28 orang lainnya telah dinyatakan sehat,” ungkapnya.
Untuk Pasien Dalam Pengawasan (PDP) berdasarkan laporan Gugus Tugas penanganan Covid-19 Kabupaten Kepulauan Selayar tidak terjadi penambahan.
“PDP sebanyak 2 orang yang masih dilakukan perawatan di RSUD. KH.Hayyung dan tidak ada penambahan kasus PDP,” imbuhnya.
Untuk status Orang Tanpa Gejala saat ini sudah mencapai angka 1.064 orang.
“Rinciannya 412 orang proses isolasi mandiri 14 hari dan 652 selesai isolasi mandiri,” lanjutnya.
Penyebaran Covid-19 di Indonesia jelas dr. Husaini semakin meluas dan meningkat drastis dengan angka konfirmasi positif sudah mencapai 3.512 kasus dan sudah 13 Provinsi yang melaporkan sebagai transmisi lokal.
Daerah transmisi lokal di Indonesia adalah DKI Jakarta, Banten, Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, Bali, Kalimantan Barat, Kalimantan Timur, Kalimantan Selatan, Sulawesi Selatan, Sulawesi Utara, Sulawesi Tenggara dan Sumatera Selatan.
“Untuk di Provinsi Sulawesi Selatan, ada 178 kasus positif Covid-19 dengan rincian 134 orang masih dirawat, 30 orang dinyatakan sehat dari positif Covid-19 dan 14 orang meninggal,” lanjutnya.
Dari penjelasan diatas, angka yang termasuk postif Covid-19 bertambah sebanyak 43 orang berselang sehari saja.
Untuk ODP di Provinsi Sulawesi Selatan saat ini berjumlah 2.650 orang dengan 1.402 proses pemantauan 14 hari dan 1.248 dinyatakan sehat setelah dipantau selama 14 hari.
Di Provinsi Sulawesi Selatan jumlah PDP saat ini meningkat sudah mencapai angka 383 orang yang dimana 239 orang masih dirawat dan 122 sudah bisa pulang dan dinyatakan sehat serta 22 orang meninggal.
Hal tersebut tentu butuh perhatian dan penanganan yang serius agar penyebaran Covid-19 dan jumlah orang positif atau meninggal bisa diminimalisir dengan baik.
“Di Kabupaten Kepulauan Selayar sendiri belum ada yang dinyakan positif, tapi harus diwaspadai karena masih banyak pendatang yang masuk dari daerah yang ditetapkan sebagai zona merah yang tentunya sangat rentan untuk tertular dan menularkan, baik itu melalui Bandara Aroeppala ataupun Pelabuhan-pelabuhan Kapal Kayu. Untuk itu tindakan pencegahan harus dijalankan, kontak antara pendatang dari zona merah harus diawasi ketat dan isolasi mandiri bagi pendatang dari zona merah harus dijalankan dengan benar sesuai protokol. Selain itu, pemantauan bagi para pendatang dari zona merah ditiap Kelurahan atau desa harus terlaksana dengan baik,” pungkasnya.
Lebih jauh, dalam menyikapi wabah Covid-19 ini hal yang sangat penting untuk diingat dan dilaksanakan adalah penghadirkan kesadaran dan tidak memandang remeh Virus yang mematikan ini.
“Masyarakat kita harus patuh untuk tidak bepergian ke daerah yang ditetapkan sebagai zona merah,” tukas Jubir Gugus Tugas penanganan Covid-19 Kabupaten Kepulauan Selayar itu.
Dengan melihat situasi dan perkembangan yang terjadi sekarang, penyebaran Covid-19 semakin meluas dan harus semakin diwaspadai.
“Maka dari itu mari kita semakin displin menjalankan semua edaran, himbauan yang dikeluarkan oleh Pemerintah yaitu jangan lupa mencuci tangan pakai sabun di air mengalir minimal 20 detik disetiap melakukan aktifitas atau sehabis memegang benda yang dicurigai tidak bersih bisa juga dengan menggunalan Hand sanitizer. Hindari memegang mulut, hidung dan area wajah lainnya. Kita juga harus diaiplin menjaga jarak minimal 1 sampai 2 Meter dan memperhatikan kebersihan lingkungan dan jangan keluar rumah jika tidak mendesak,” harapnya.
MUH.HATIM AL ASSHAMM























