Selayarnews – Dalam rangka meningkatkan mutu dan kualitas pemilihan jelang Pemilu serentak tahun 2024, Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kepulauan Selayar giat melaksanakan safari ramadhan pada Ramadhan 1443 H/ 2022 M.
Ketua KPU Selayar Nandar Jamaluddin saat mengisi ceramah tarwih pada Hari Senin 11 April 2022 di Masjid Syuhada 45 Benteng mengatakan lahirnya pemimpin amanah didasarkan pada keinginan konstituen pada masa Pemilu.
“Karena semua yang dipilih, baik itu legislatif maupun eksekutif lahir dari ujung telunjuk warga Selayar yang punya hak pilih, maka Insha Allah ujung telunjuk itu berkualitas. Tahun 2024 sebagai tahun politik, maka tidak ada alasan untuk tidak memilih. Sebab pemimpin hebat, lahir dari pemilih yang hebat pula,” kata Nandar, Selasa (11/4).
Kepada Selayarnews, Nandar menyampaikan KPU sebagai lembaga penyelenggara Pemilu akan senantiasa memanfaatkan ruang-ruang publik, termasuk ruang keagamaan untuk mensosialisasikan pentingnya seluruh tahapan-tahapan jelang Pemilu serentak tahun 2024.
“Dengan mengisi ceramah, menyampaikan pesan-pesan keagamaan saat tarwih, KPU Kepulauan Selayar juga memanfaatkan hal ini untuk menyampaikan pentingnya seluruh tahapan Pemilu dan Pemilihan yang akan dihelat secara serentak pada 2024 nanti,” ujarnya.
Pentingnya nilai kejujuran dan cinta kasih terhadap sesama menurut Nandar akan menjadi pondasi terbentuknya karakter pemilih dan konstestan politik di bulan Ramadhan, yang kelak akan menjadi bekal memperbaiki jalannya Pemilu serentak 2024.
“Nilai kejujuran, keadilan, rasa cinta, keikhlasan yang terbentuk selama Ramadhan diharapkan akan menginspirasi dan mengilhami terselenggaranya Pemilu bernuansa santun dan religi melalui dukungan seluruh pihak, termasuk penyelenggara yang jiwa raganya telah teruji dan melewati pengalaman bathiniah di jalan Allah SWT selama hampir kurang lebih sebulan,” pungkasnya.
Nandar berharap dengan adanya safari ramadhan oleh KPU Selayar akan menjadi pendidikan poltik warga tentang pentingnya penegasian politik adu domba, politik uang dan seluruh bentuk paham politik tidak beradab yang berujung pembodohan pada masa Pemilu. (AJ)