Selayarnews-Kantor Pelayanan Perbendaharaan Negara (KPPN) Benteng menggelar press release capaian APBN per 31 Desember 2023, Kamis (11/01/2024).
Kepala KPPN Benteng Arwin Fathurrakhman mengatakan hingga 31 Desember 2023, dari total pagu dana yang dikelola sebesar Rp.173.405.788.000,-, telah direalisasikan sebesar Rp. 170.830.240.778 atau sebesar 98,51% dengan rincian sebagai berikut.
1. Belanja Pegawai dengan pagu sebesar Rp 86,384,271,000 telah direalisasikan sebesar Rp85,947,496,094 atau sebesar 99.49%;
2. Belanja Barang dengan pagu sebesar Rp 77,088,482,000 telah direalisasikan sebesar Rp75,156,601,615 atau sebesar 97.49%;
3. Belanja Modal dengan pagu sebesar Rp.9,933,035,000,- telah direalisasikan sebesar Rp9,726,143,069 atau sebesar 97.92%.
“Realisasi belanja sampai dengan periode 31 Desember 2023 sebesar 984,17 milyar atau sebesar 92,98% dari total pagu anggaran sebesar 1,058 Triliun. Dibandingkan dengan tahun 2022 (yoy), realisasi belanja secara persentase mengalami perlambatan sebesar 1,53% dikarenakan ada satker yang TUP Desembernya memiliki nominal cukup besar terlambat mengajukan Pertanggungjawaban TUPnya sehingga realisasinya tidak terhitung,” kata Arwin.
Arwin menyampaikan belanja Pegawai menjadi penyumbang realisasi yang tertinggi secara persentase yaitu sebesar 85,94 milyar atau 99,49% dari pagu anggaran sebesar 86,38 milyar.
“Sedangkan untuk Realisasi Belanja Transfer Ke Daerah (TKD) per 31 Desember 2023 mencapai Rp813,34 miliar atau 91,90% dari pagu sebesar Rp885,05 miliar,” pungkasnya.
Lanjut Arwin, terkait dengan Realisasi Penyaluran Kredit Usaha Rakyat, berdasarkan data pada Sistem Informasi Kredit Program (SIKP) sampai dengan 31 Desember 2023 terdapat penyaluran KUR sebesar Rp110,45 miliar. Nilai penyaluran tersebut mengalami penurunan mencapai -2,13 persen (YoY) apabila dibandingkan dengan penyaluran pada periode yang sama di Tahun 2022 yang berada pada angka Rp95,78 miliar.
“Akan tetapi, jumlah debitur penerima pembiayaan KUR mengalami sedikit peningkatan dari 2.636 debitur menjadi 2.695 debitur pada tahun 2023. Sektor usaha yang paling dominan menerima penyaluran pembiayaan KUR adalah perdagangan besar dan eceran dengan nilai Rp60,94 miliar atau mencapai 55,18% dari keseluruhan penyaluran KUR, diikuti sektor pertanian, perburuan dan kehutanan dengan nilai Rp13,2 miliar (11,96%), dan industri pengolahan dengan nilai kredit Rp11,5 miliar (10,41%), dan sisanya ditempati oleh beberapa sektor usaha lain,” ujar Arwin.
Arwin menyebut sedangkan untuk Realisasi Penyaluran Kredit Ultra Mikro (UMi), Berdasarkan data SIKP UMi, untuk periode sampai dengan 31 Desember Tahun 2023 telah disalurkan pembiayaan UMi sebesar Rp173.550.000,-.
“Jumlah tersebut mengalami pertumbuhan sebesar 5,76 persen apabila dibandingkan dengan periode yang sama di Tahun 2022 dimana nominal penyaluran pembiayaan UMi mencapai Rp164.100.000,” tutupnya. (Aj)























