Selayarnews– Prodi Sarjana Terapan Destinasi Pariwisata, Fakultas Ilmu Budaya Universitas Hasanuddin (Unhas) telah menyelenggarakan Focus Group Discussion (FGD) dalam rangka penyusunan kurikulum Prodi Sarjana Terapan Destinasi Pariwisata yang kolaboratif melalui merdeka belajar kampus merdeka.
Kegiatan yang diselenggarakan selama dua hari, mulai tanggal 14 – 15 Mei 2022, bertempat di Hotel Aston, Kota Makassar.
Acara yang dibuka secara resmi oleh Dekan Fakultas Ilmu Budaya Unhas Prof. Dr. Akin Duli, M.A, juga turut dihadiri dosen Prodi Destinasi Pariwisata dan tenaga pendidik Kampus Vokasi Unhas Selayar, beserta jajaran Wakil Dekan Fakultas Ilmu Budaya Unhas dan lembaga mitra dari kalangan Dunia Usaha dan Dunia Industri (DUDI).
Adapun yang membawakan materi dalam FGD ini, diantaranya Kepala Dinas Kebudayaan dan Kepariwisataan Provinsi Sulawesi Selatan, Prof. Dr. Muhammad Jupri, M. SI., M.Psi tentang Potensi Pariwisata di Sulsel, dan materi kedua tentang Kurikulum Pendidikan Vokasi oleh Wakil Dekan Bidang Akademik FIB Unhas, Dr. Mardi Adi Armin, M.Hum.
Kaprodi Destinasi Pariwisata Kampus Vokasi Unhas Selayar, Dr. Yadi Mulyadi, S.S., M.A menyampaikan kegiatan tersebut juga turut dihadiri oleh Ketua Himpunan Mahasiswa Destinasi Pariwisata.
“Diharapkan dengan kegiatan FGD ini kurikulum Prodi Destinasi Pariwisata semakin berkualitas dan telah mengakomodir Kebutuhan Dunia Usaha dan Dunia Industri Pariwisata sebagaimana disampaikan oleh lembaga mitra yang hadir dalam FGD ini,” pungkasnya, Senin (16/5).
Menurutnya, dengan Kurikulum yang berkualitas, mahasiswa Prodi Destinasi Pariwisata akan semakin baik dalam menjalankan proses pembelajaran termasuk peluang belajar di luar kampus dalam bentuk magang maupun PKL di lembaga mitra.
“Dengan demikian berdampak positif pada peningkatan kompetensi lulusan Prodi Destinasi Pariwisata Kampus Vokasi Unhas Selayar yang profesional dan unggul. Sebagaimana Visi Prodi Destinasi Pariwisata yaitu pusat pengembangan SDM vokasi yang profesional dalam merencanakan dan mengelola destinasi pariwisata berbasis identitas kewilayahan tahun 2030,” harapnya.
Dalam kegiatan tersebut, juga dilakukan penandatangaan perjanjian kerjasama antara Prodi Destinasi Pariwisata bersama sembilan lembaga mitra.
Lembaga- lembaga tersebut terdiri dari Dinas Kebudayaan dan Kepariwisataan Provinsi Sulawesi Selatan, Badan Promosi Pariwisata Daerah Provinsi Sulawesi Selatan dan Balai Pelestarian Cagar Budaya Provinsi Sulawesi Selatan.
Lembaga lain yaitu Association of the Indonesian Tour and Travel Agencies (ASITA), Indonesian Tour Leader Association (ITLA), Gabungan Industri Pariwisata Indonesia (GIPI), Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI), Badan Pengelola Geopark Maros Pangkep, dan Lenbaga Sertifikasi Profesi Pariwisata Phinisi. (Red/AJ)