Selayarnews– Harapan Masyarakat Desa Kahu-kahu dan Desa Bontoborusu Kecamatan Bontoharu Kabupaten Kepulauan Selayar, untuk dapat menikmati listrik yang selama ini hanya 6 Jam sehari menjadi 12 Jam dapat segera terwujud. Hal tersebut ditandai dengan telah tibanya, mesin diesel milik PLN di Dusun Manarai Desa Bontoborusu Kecamatan Bontoharu, hari ini Senin (17/07).
Manager PLN ULP Selayar Asmar Arif mengungkapkan bahwa pemenuhan kebutuhan listrik di Pulau Pasi Gusung tersebut merupakan bagian dari program elektrifikasi wilayah 3T (terluar, terdepan, dan tertinggal) yang sementara digencarkan oleh PLN.
Datangnya mesin berkekuatan 250 KW tersebut, disambut antusias Warga dengan berbondong -bondong membantu Petugas PLN untuk menurunkan mesin tersebut dari Kapal Pengangkut ke lokasi pemasangan.
” Sudah tiba di Manarai Desa Bontoborusu Pak hari ini, mesin ini dari Makassar dikirim ke Pulau Jampea pada April lalu, sempat dioperasikan disana dan sekarang direlokasi ke Manarai untuk memenuhi kebutuhan listrik Warga, sehingga yang selama ini hanya menyala 6 jam dapat menjadi 12 jam sehari” kata Asmar Arief.

Ia menambahkan, mesin tersebut sebelum dioperasikan akan dilakukan pemeliharaan oleh tenaga teknis yang ahli dari Makassar. Dengan kekuatan 250 KW sementara beban di Desa Manarai dan Bontoborusu saat ini sekitar 150 KW, jadi sangat mampu untuk memenuhi kebutuhan listrik pelanggan.
“Jadi kami di PLN Selayar mengembang amanah dari PLN UID Sulserabar dan UP3 Bulukumba untuk memastikan suplai 12 jam dapat dilaksanakan dengan melakukan persiapan untuk operasi tersebut. Untuk perbaikan dan pemasangan serta kesiapan lainnya kita upayakan selesai satu bulan dan Insya Allah 17 Agustus nanti akan dimulai dioperasikan untuk layanan listrik 12 jam. Jadi mulai jam 18.00 Sore hingga jam 6 pagi” tambah Asmar.
Sebagaimana diberitakan sebelumnya, menindaklanjuti rakor penerimaan Aspirasi dari perwakilan Masyarakat Desa Kahu-kahu dan Bontoborusu (25/05), Komisi I DPRD Kepulauan Selayar menindaklanjuti Aspirasi tersebut dengan berkunjung langsung ke Kantor PLN Unit Induk Distribusi (UID) Sulselbar di Jln Hertasning Panakkukang, Makassar, pada tanggal (31/05).
Kunjungan kerja saat itu dipimpin langsung oleh Ketua Komisi I Andi Mahmud, bersama Wakil Ketua Komisi Tanri Bangun Patta, Sekretaris Komisi Muh. Anas Ali, serta Anggota Hj. Eni Sutiyono, Hj. Maryani Ali, Devi Zulkifli dan Kasmawati Bachtiar. Turut mendampingi Plt. Sekretaris DPRD Masdar J Pratama.”
Ada dua poin penting yang kami sampaikan secara lisan dan juga melalui Surat Resmi yang ditandatangani oleh Pimpinan DPRD, yaitu agar Pelayanan Listrik di Desa Kahu-Kahu dan Desa Bontoborusu diharapkan supaya pelayanan listrik selama 12 jam dapat segera dilaksanakan. Poin kedua Untuk jangka Panjang pelayanan listrik 24 jam untuk secepatnya PLN Selayar merealisasikan rencana kerja terkait Pembangun Tower agar kabel PLN bisa menjangkau dua Desa tersebut. ” Ungkap Muh. Anas Ali, Sekretaris Komisi I DPRD Kepulauan Selayar.
Dikonfirmasi sehubungan dengan telah tibanya Mesin Diesel untuk kedua Desa tersebut di Kabupaten Kepulauan Selayar, Muh. Anas Ali menyampaikan mengapresiasi upaya yang telah dilakukan oleh Pihak PLN untuk memenuhi harapan Masyarakat tersebut.
” Saya juga sudah dapat Info dari Kepala PLN sudah akan diseberangkan ke Manarai hari ini. semoga pengangkutan, pemasangan dan teknisnya dapat berjalan lancar, sebagaimana yang ditargetkan akan beroperasi paling lambat tanggal 17 Agustus 2023, sehingga layanan listrik 12 jam di dua desa tersebut dapat terwujud” kata Anas, hari ini Senin (17/07).
Ia menambahkan secara pribadi sebagai Ketua DPC PDIP Kepulauan Selayar, akan mengupayakan layanan Listrik 24 Jam di Kedu Desa tersebut untuk 2024 mendatang, termasuk tambahan Desa Bonto Lebang.
“Saya akan terus upayakan untuk menyuarakan aspirasi Warga supaya bisa nyala 24 jam paling lambat 2024, melalui Pak Ridwan Andi Wittiri Anggota DPR RI, karena kedatangan mesin ini juga merupakan perjuangan beliau di PLN pusat Jakarta sehingga pelayanan listrik di dua desa tersebut dapat direalisasikan secepatnya, dengan.mengusulkan untuk dimasukkan dalam program 3 T ” tutup Muh. Anas Ali. (Red)