Selayarnews– Pengadilan Negeri (PN) Selayar membuktikan konsistensi kinerjanya dalam Indeks Persepsi Anti Korupsi (IPAK) sebesar 3,92 (97,96%) dan Indeks Kepuasan Masyarakat (IKM)sebesar 3,90 (97,88%) di Triwulan I 2025.
Hasil ini diperoleh dari survei yang melibatkan 38 responden sama untuk kedua pengukuran, dengan latar belakang pendidikan beragam, mulai dari SD hingga S2. Capaian ini menegaskan komitmen PN Selayar dalam menjalankan prinsip transparansi sekaligus memprioritaskan kepuasan masyarakat.
Survei yang dilakukan pada Januari-Maret 2025 ini menggunakan 38 responden yang menilai kedua aspek tersebut yaitu integritas anti korupsi (IPAK) dan kualitas layanan (IKM). Rincian profil responden meliputi 1 lulusan SD, 1 SMP, 12 SMA, 4 Diploma, 14 S1, dan 6 S2. Partisipasi kelompok teredukasi (S1 dan S2) yang mencapai 52,6% dari total responden menunjukkan keterlibatan aktif masyarakat dalam mengawal kinerja institusi peradilan.

Ketua PN Selayar, Harwansah, SH., MH., menyatakan bahwa penggunaan responden sama untuk kedua survei bertujuan menciptakan evaluasi yang holistik.
“IPAK dan IKM ibarat dua sisi mata uang. Masyarakat tidak hanya menuntut lembaga bersih dari korupsi, tetapi juga layanan yang cepat dan manusiawi. Dengan responden yang sama, kami bisa melihat korelasi antara kepercayaan dan kepuasan publik,” ujarnya, Selasa (01/04/2025).
Harwansah menjelaskan, survei ini sejalan dengan agenda nasional Mahkamah Agung untuk memetakan konsistensi pengadilan di seluruh Indonesia dalam pemberantasan korupsi dan peningkatan layanan.
“Secara nasional, data ini menjadi bahan kebijakan untuk standardisasi kinerja. Secara lokal, hasil ini kami jadikan acuan memperbaiki Sistem, Kinerja, Pelayanan dan pelatihan SDM,” paparnya.
Ia juga menyoroti peran responden berpendidikan tinggi dalam memberikan masukan kritis.
“ Partisipasi 20 responden S1 dan S2 membuktikan bahwa masyarakat teredukasi semakin kritis mengawal tata kelola pengadilan. Ini memacu kami untuk terus terbuka dan inovatif,” tambahnya.
Meski meraih skor di atas 97%, Harwansah mengakui masih ada tantangan, seperti percepatan waktu respons layanan administrasi dan sosialisasi fitur digital kepada masyarakat pedesaan.
Hasil survei ini mencerminkan konsistensi PN Selayar dalam menjaga integritas, termasuk transparansi putusan pengadilan yang diunggah secara daring.
PN Selayar berkomitmen mempertahankan tren positif ini dengan sejumlah strategi, seperti kolaborasi dengan akademisi untuk audit internal dan forum dialog bulanan bersama masyarakat.
“Angka 97% ini hanya survey, yang intinya kami punya komitmen untuk terus memperbaiki diri, Justru ini momentum untuk memperkuat kepercayaan yang sudah dibangun,” tegas Harwansah.
(Red)