Selayarnews — Manager Unit Pelaksana Pembangkitan Listrik Tenaga Diesel (UPPLTD) Selayar, Doan Rizki Pirnanda, memperkuat sinergi dengan insan pers dalam pertemuan santai di Café Move On, Benteng, Selasa (18/6/2025) sore.
Pertemuan tersebut menjadi ruang dialog terbuka antara pihak UPPLTD dan awak media, dengan membahas langsung persoalan yang selama ini dikeluhkan publik: pemadaman listrik yang kerap terjadi di wilayah Kepulauan Selayar.
Dalam paparannya, Doan mengungkapkan bahwa PLTD Tangkala saat ini mengoperasikan 6-7 unit + PLTS di pagi-sore hari dari total 9 unit mesin yang dimiliki. 2-3 unit lainnya disiagakan sebagai cadangan. Namun sebagian besar mesin tersebut merupakan produksi tahun 1980-an dan dinilai sudah uzur serta rawan kerusakan. Kondisi ini menuntut perawatan intensif termasuk overhaul tahunan.
“Usia mesin bukan jadi tantangan utama kami”, asalkan dilakukan perawatan dengan baik ujarnya.
Selain faktor teknis, gangguan distribusi listrik juga kerap dipicu oleh tumbuhan liar di sekitar jaringan. Doan mengimbau peran aktif masyarakat untuk memangkas atau melaporkan keberadaan pohon-pohon yang berpotensi mengganggu jalur listrik.
“Kalau ada pohon yang berisiko menyentuh jaringan, sebaiknya segera dipangkas atau laporkan ke PLN,” ucap Doan.
Doan juga menegaskan komitmen UPPLTD untuk terus memberikan pelayanan terbaik. Namun, ia mengakui masih banyak keterbatasan baik dari sisi alat, SDM, maupun kondisi di lapangan.
“Kami terbuka terhadap kritik, dan kami tidak menutup-nutupi kondisi yang ada. Kami harap masyarakat juga memahami realitas keterbatasan ini,” katanya.
Terkait PLTS (Pembangkit Listrik Tenaga Surya), Doan menjelaskan bahwa pembangkit tersebut belum dilengkapi sistem penyimpanan daya (baterai), sehingga hanya mampu menyuplai listrik sebesar 1 megawatt (MW) pada siang hari.
Melalui dialog ini, UPPLTD Selayar berharap komunikasi dengan media dapat terus terjalin dengan baik demi penyampaian informasi yang jujur, transparan, dan mencerdaskan publik.
(Rls/Red)
