Hadiri Rakor Angkutan Lebaran, Bupati Selayar Sampaikan Kondisi Pelabuhan Pamatata
Selayarnews.com – Bupati Kepulauan Selayar Muh. Basli Ali menghadiri rapat koordinasi (rakor) Teknis Penyelenggaran Angkutan Lebaran Tahun 2018 se-Sulawesi Selatan dan Barat, di Grand Clarion Hotel Makassar, Jumat (18/5/2018).
Selain Bupati Kepulauan Selayar, hadir pula Direktorat Jenderal Perhubungan Darat Budi Setiyadi sebagai penyelenggara kegiatan, plt. Wali Kota Makassar, Syamsu Rizal, Kepala Balai Perhubungan Wilayah Sulawesi Selatan, Benny Nurdin Yusuf, serta jajaran Direktorat Lalu Lintas Polda Sulawesi Selatan.
Budi Setiyadi yang membuka rakor tersebut menyebut bahwa kegiatan ini dilaksanakan agar terjadi sinkronisasi semua stakeholder agar pelayanan angkutan dalam menyambut lebaran dpt terlaksana dgn baik.
Pada kesempatan itu Bupati Kepulauan Selayar Muh. Basli Ali sekaligus menandatangani penyerahan hibah barang Pelabuhan Pamatata kepada Kementerian Perhubungan.
Mengutip sebagian sambutan Bupati Kepulauan Selayar, Muh Basli Ali mengatakan Pelabuhan Pamatata yang merupakan pintu gerbang keluar dan masuk Kabupaten Selayar, setiap tahunnya khususnya pada musim lebaran mengalami lonjakan penumpang.
Bupati mengemukakan bahwa setiap tahunnya biaya pemeliharaan untuk Pelabuhan Pamatata hanya mengandalkan APBD. Namun karena kondisi pelabuhan yang semakin memprihatinkan dan membutuhkan dana yang cukup besar. Olehnya itu Pemerintah Kabupaten Kepulauan Selayar mengusulkan dukungan rehabilitasi mulai dari Provinsi Sulsel hingga ke Kementerian Perhubungan RI.
Dikemukakan Kementerian Perhubungan siap membiayai pelabuhan penyeberangan Pamatata jika aset tersebut dihibahkan ke Kementerian Perhubungan.
“Pada prinsipnya selaku Pemerintah Kabupaten Kepulauan Selayar, dan demi kepentingan masyarakat, saya siap menghibahkan aset tersebut,” kata Bupati Kepulauan Selayar Muh. Basli Ali.
Bupati juga mengemukakan bahwa lintasan perintis penyeberangan Pelabuhan Pattumbukan, Kayuadi, Jampea Bonerate, Kalaotoa, yang menghubungkan antara kecamatan daratan dan kepulauan, hanya dilayani dengan satu angkutan penyeberangan milik ASDP, satu kali seminggu.
“Pada kesempatan ini penting untuk saya sampaikan bahwa besar harapan kami untuk penambahan trip pada lintasan tersebut. Sangat kami harapkan dukungan dari pemerintah pusat maupun provinsi untuk pembangunan pelabuhan penyeberangan pada lintasan perintis dimaksud, karena selama ini pelabuhan yang disandari angkutan penyeberangan adalah pelabuhan laut sehingga membahayakan pengguna jasa,” jelas Basli. (AA/IM)