Benteng – Warga Binaan Pemasyarakatan (WBP) Rumah Tahanan Negara (Rutan) Kelas IIB Selayar membuat sistem biopori di lingkungan rutan guna mencegah adanya genangan air hujan. Genangan air biasanya timbul setelah hujan baik di lapangan rutan maupun di halaman depan rutan. Hal tersebut tentunya mengganggu aktivitas WBP maupun petugas di dalam rutan.
Selama pembuatan lubang biopori, Kepala Rutan Selayar, Nana Herdiana tetap mengawasi dan mengarahkan WBP. Selasa (21/9).
Lubang resapan biopori merupakan lubang silindris yang dibuat secara vertikal ke dalam tanah sebagai metode resapan air yang ditujukan untuk mengatasi genangan air dengan cara meningkatkan daya resapan air pada tanah.
Peningkatan daya resap air pada tanah dilakukan dengan membuat lubang pada tanah dan menimbunnya dengan sampah organik untuk menghasilkan kompos.
“Lubang biopori yang dibuat oleh warga binaan merupakan salah satu inovasi yang diharapkan dapat menjadi solusi dalam mengatasi genangan air, sehingga kegiatan di lingkungan rutan dapat berjalan dengan lancar.” Ungkap Nana.
Jumlah lubang yang telah dibuat di sekitar lapangan rutan ialah 25 lubang, dengan masing-masing lubang memiliki kedalaman 1 meter. Diharapkan dengan pembuatan lubang biopori ini, genangan air dapat berkurang, serta meningkatkan cadangan air bersih di dalam tanah.
Curah hujan di daerah Selayar sendiri cukup tinggi dalam sepekan terakhir.
Hal ini mengakibatkan timbulnya genangan air di area-area yang kurang baik daya resapnya, seperti lapangan dan halaman rutan. Salah satu warga binaan yang mengerjakan lubang biopori,
Sudirman mengungkapkan , lubang biopori yang dibuat ini semoga bisa mengatasi genangan air utamanya di lapangan rutan, sehingga teman-teman warga binaan bisa menggunakan lapangan tanpa gangguan.
“Berbagai penyakit seperti malaria, demam berdarah, dan kaki gajah dapat timbul diakibatkan oleh berkembangnya serangga penyebar penyakit pada genangan-genangan air,” Paparnya.
Sehingga dengan adanya biopori ini, secara tidak langsung diharapkan dapat mencegah penyebaran penyakit tersebut. Dengan begitu, warga binaan tetap terhindar dari penyakit selama berada di dalam rutan.























