Selayarnews– Tokoh Nasional Asal Kabupaten Kepulauan Selayar, Dr. H. Tanri Abeng, MBA, meninggal dunia.
Menteri Negara Pendayagunaan BUMN pada kabinet Presiden Soeharto ini, meninggal Dunia di RS Medistra Gatot Subroto Jakarta, pada Minggu dini hari, 23 Juni 2024 sekitar pukul : 02.36 WIB.
“Innalillahi wa Inna ilaihi raji’un, telah meninggal dunia Bpk. Dr. H. Tanri Abeng, MBA di RS Medistra Gatot Subroto Jkt, pada Minggu dini hari tgl 23 Juni 2024 sekitar pukul : 02.36 WIB. Semoga diampuni seluruh dosanya, dilapangkan di alam kuburnya, disinari di alam kuburnya, dihamparkan permadani dari surga kepadanya, dan dibukakan pintu surga kepadanya, dan dipertemukan kita didalam surga firdaus. Aamiin Yaa Rabbal’aalamin.” tulis Ketua MUI Kepulauan Selayar Ir. H. Arfang Arif, mengabarkan info tersebut.
Dr. Tanri Abeng meninggal dunia pada usia 83 Tahun, dan meninggalkan 2 Orang anak yaitu Emil Abeng ( Politisi Partai Golkar/ Mantan Anggota DPR RI) dan Edwin Abeng, serta 4 orang Cucu yaitu Nabila Abeng, Ihdina Abeng, Jasmine Abeng dan Jennaira Abeng.
Jenazah akan disemayamkan di rumah duka Jl. Simprug Golf XIII Jakarta Selatan.
Almarhum, dikenal pernah menjabat di berbagai posisi penting, baik di perusahaan swasta atau pemerintah. Di sektor swasta, Tanri Abeng dikenal usai mereformasi Grup Bakrie pada 1990-an dan karena kesuksesannya beliau dijuluki “Manager 1 Milyar”
Dikutip dari kompas.com berikut Profil Tanri Abeng:
Tanri Abeng lahir di Kepulauan Selayar, Sulawesi Selatan pada 7 Maret 1942. Tanri Abeng dilahirkan dalam keluarga sederhana.
Saat berusia 10 tahun, Tanri Abeng pindah ke Makassar untuk tinggal dengan kerabat usai kedua orang tuanya meninggal, mengenyam pendidikan dasar dan menengah di kota tersebut.
Setelah lulus sekolah, Tanri Abeng mendapat beasiswa American Field Service (AFS), lalu kembali ke Indonesia dan berkuliah di Universitas Hasanuddin.
Karier Tanri Abeng menanjak pada 1960-an dan menjadi Direktur PT Union-Carbide Indonesia. Pada 1979, Tanri Abeng dipercaya menjadi presiden direktur PT Perusahaan Bir Indonesia.
Tanri Abeng kemudian pindah ke Grup Bakrie pada 1991. Tanri Abeng dinilai berprestasi di Grup Bakrie, berhasil menaikkan penjualan tahunan dari sekitar 50 juta dolar AS menjadi 700 juta dolar AS per 1996.
Pada tahun yang sama dengan kepindahannya ke Grup Bakrie, Tanri Abeng terjun ke politik dan bergabung dengan Partai Golkar. Tanri Abeng pun sempat menjadi anggota MPR lalu menjabat menteri BUMN pada 1998-1999.
Pada 2011, Tanri Abeng mendirikan Universitas Tanri Abeng di Jakarta Selatan. Menurutnya, pembangunan kampus ini dibiayai dengan hasil penjualan Hotel Aryaduta, hotel yang dimiliki Tanri hasil bermitra dengan bos Lippo Group, James Riady.
Tanri mengaku mendirikan universitas sebagai tanda syukur dan terima kasih. Sepengakuan Tanri, hidup susah pada masa lalu membuatnya menghargai pendidikan.
“Semuanya dimulai dari latar saya. Saya adalah anak dari sebuah desa yang menjadi satu-satunya anak yang pergi ke sekolah, bahkan seluruh keluarga saya buta huruf, Bangsa ini butuh pendidikan, tak ada negara makmur jika pendidikannya tidak mencapai tingkat di mana pendidikan harus dikuasai.”kata Tanri dikutip Kompas.com, 22 Januari 2014.
(Red)