Selayarnews.com – Sebuah Gong Nekara yang menyerupai Gong Nekara yang ada di Matalalang Kacamata Bontoharu Kabupaten Kepulauan Selayar ada di Kabupaten Tabanan Bali. Gong Nekara yang ada di Tabanan Bali diketahui dimiliki oleh salah seorang pengusaha Pariwisata dari Mamasa bernama Zainal Tayyeb.
Menurut keterangan dari Basri yang berkunjung bersama rombongan Bupati Selayar Ke Bali, Gong Nekara itu ada di Kediaman Pribadi Zainal Tayyeb di Tabanan Bali. Gong Nekara itu konon didapatkan dari sebuah Perkampungan di Jawa.
“Gong ini menyerupai Gong Nekara yang ada di Matalalang Selayar cuma ukurannya sedikit lebih kecil dan ada perbedaan pada bentuk telinga” Ujar Basri.
Gong nekara Matalalang atau disebut the bronzen drum yang diyakini merupakan gong terbesar dan tertua di dunia yang merupakan Peninggalan China yang berada di Kepulauan Selayar, Sulawesi Selatan, sekitar 2.000 tahun silam.
Dari cerita nenek moyang, gong yang memiliki tiga fungsi pada masa Kerajaan Putabangun, yakni fungsi keagamaan, sosial budaya, dan politik, tersebut ditemukan pertama kali oleh salah seorang penggarap kebun bernama Pao pada tahun 1969.
Barang itu ditemukan di dalam tanah dengan kedalaman 2-3 meter di Papam Laheo, Lingkungan Bontosaile. “Ketika itu, Pao hendak menanam kelapa. Namun, setelah galiannya mencapai 2 meter, linggis yang digunakan Pao mengenai sebagian badan gong hingga berbunyi,” ungkap Toa sembari membersihkan debu yang menempel di gong nekara itu.
Para ahli sejarah menafsirkan, gong nekara itu merupakan peninggalan zaman perunggu. Kesimpulan itu diambil setelah para sejarawan melakukan penelitian dan menemukan gong tersebut terbuat dari perunggu yang bentuknya menyerupai dandang terbalik, dengan luas lingkaran permukaan sebesar 396 cm persegi, luas lingkaran pinggang 340 cm persegi, dan tinggi 95 cm persegi.
Keunikan yang dimiliki gong yang dikenal sakral itu adalah adanya motif flora dan fauna terdiri dari gajah 16 ekor, burung 54 ekor, pohon sirih 11 buah, dan ikan 18 ekor. Sementara itu, di permukaan gong bagian atas terdapat 4 arca berbentuk kodok dengan panjang 20 cm dan di samping terdapat 4 daun telinga yang berfungsi sebagi pegangan.
Pada bidang pukul terdapat hiasan geometris, demikian pula pada bagian tengah gong terdapat garis pola bintang berbentuk 16. Nekara secara vertikal terdiri atas susunan kaki berbentuk bundar, seperti silinder, badan, dan bahu berbentuk cembung.
Keberadaan Gong Nekara yang menyerupai Gong Nekara Matalalang Di Bali masih membutuhkan penelitian labih lanjut. (DA)

























