Selayarnews-Dunia kepemiluan, demokrasi, dan pendidikan di Kepulauan Selayar kehilangan salah satu putri terbaiknya. Dr. Hj. St Nusra Azis, S.P., M.P. , Akademisi sekaligus aktivis perempuan yang dikenal luas karena kiprahnya dalam gerakan mahasiswa, penguatan demokrasi, serta pengabdian di dunia Kepemiluan. Ia berpulang ke Rahmatullah di RSUP Dr. Wahidin Sudirohusodo Makassar, Minggu (26/10)
Almarhumah meninggalkan suami, Zulfinas Indra, serta merupakan putri dari pasangan Abd Azis Munri dan Hj Nadira. Semasa hidupnya, St Nusra Azis dikenal sebagai sosok cendekia yang santun, berwawasan luas, dan konsisten memperjuangkan peran perempuan serta nilai-nilai demokrasi dalam kehidupan bermasyarakat.
Perjalanan pengabdiannya dimulai sejak masa mahasiswa. Ia pernah menjabat sebagai Ketua Kohati Komisariat Eksakta Universitas 45 Makassar pada periode 1997–1998, kemudian dipercaya sebagai Ketua Umum Kohati HMI Cabang Makassar tahun 2000. Aktivitas organisasinya berlanjut di tingkat daerah, di mana ia tercatat sebagai anggota KAHMI Kabupaten Kepulauan Selayar periode 2006–2010 dan Dewan Penasehat DPP Gempita Kepulauan Selayar pada 2014–2016.
St Nusra Azis juga menorehkan kiprah penting di dunia kepemiluan. Ia pernah mengabdikan diri sebagai Komisioner Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kabupaten Kepulauan Selayar dan Komisioner KPU Provinsi Sulsel, dimana ia dikenal berintegritas dan aktif memperkuat tata kelola pemilu yang partisipatif, transparan, dan inklusif. Selama menjabat, ia terlibat aktif dalam pendidikan pemilih, pemberdayaan perempuan di bidang politik, serta peningkatan kapasitas penyelenggara pemilu.
Rekan-rekan seprofesinya mengenang almarhumah sebagai sosok profesional yang tenang, beretika, dan memiliki semangat tinggi dalam menegakkan nilai keadilan dan kejujuran pada setiap tahapan pemilihan umum. Kiprahnya di KPU menjadi bagian penting dari penguatan demokrasi lokal di Kepulauan Selayar dan di Regional Sulawesi Selatan .
Di dunia akademik, St Nusra Azis menorehkan prestasi gemilang. Berdasarkan catatan Selayarnews.com pada 16 Juni 2017, ia resmi meraih gelar Doktor Ilmu Pertanian dari Universitas Hasanuddin. Sebagai akademisi, almarhumah dikenal sebagai dosen yang tekun dan rendah hati. Ia sering tampil sebagai pembicara dalam berbagai forum ilmiah dan sosial, membahas isu-isu pertanian, pemberdayaan perempuan, hingga pentingnya literasi politik masyarakat. Rekan-rekan dosen dan mahasiswa mengenangnya sebagai sosok inspiratif yang sabar, cerdas, dan berkomitmen tinggi terhadap kemajuan daerahnya.
Kepergian St Nusra Azis meninggalkan duka mendalam bagi keluarga besar HMI, KAHMI, kalangan akademisi, penyelenggara pemilu, serta masyarakat Kepulauan Selayar yang mengenalnya. Banyak pihak menilai bahwa dedikasinya dalam dunia kepemiluan, demokrasi, dan pendidikan merupakan warisan berharga yang patut diteladani generasi penerus.
Pimpinan dan Jajaran redaksi Selayarnews, juga menyampaikan duka cita yang mendalam atas berpulangnya almarhumah Dr. Hj. St Nusra Azis, S.P., M.P., Semoga segala amal ibadahnya diterima di sisi Allah SWT, dan perjuangannya dalam menegakkan nilai-nilai demokrasi serta mencerdaskan kehidupan bangsa menjadi amal jariyah yang terus mengalir.
(Red)























