Selayar, 27 Juli 2025 – Upaya pelestarian dan pengembangan seni tradisional di Kepulauan Selayar semakin digencarkan melalui program Dokumentasi Karya Budaya Seni Musik Kepulauan Selayar. Inisiatif penting ini akan berlangsung mulai Agustus hingga Oktober 2025, dipimpin langsung oleh Andi Agus, seorang pegiat budaya sekaligus tutor di PKBM Le Cendekia.
Program ini akan fokus pada eksplorasi mendalam, pendokumentasian, dan pengarsipan beragam bentuk seni musik tradisional yang menjadi jantung budaya masyarakat Selayar. Di antaranya adalah Rate’-rate’, Appasa’ra Ganrang, Batti-Batti, dan Didek. Setiap melodi dan ritme akan direkam dengan cermat untuk memastikan warisan ini tidak lekang oleh waktu.
“Tujuan utama kegiatan ini adalah agar generasi muda Selayar tidak kehilangan jejak budaya mereka,” ungkap Andi Agus dalam wawancara singkat. “Musik tradisional kita adalah identitas, bukan hanya hiburan, dan tentunya akan terus ditumbuh kembangkan dalam berbagai upaya pelestarian.”
Andi Agus juga mengajak kaum muda Selayar untuk terlibat aktif dalam proyek ini. Muhammad Ilham, Ayu Purnamasari, Nur Wahyudin, dan Sahrani Amanda akan bergabung sebagai tim pendokumentasi, didukung oleh siswa-siswi SMP PKBM Le Cendekia yang akan bertanggung jawab dalam desain sampul buku. Kolaborasi lintas generasi ini menunjukkan komitmen untuk menumbuhkan rasa kepemilikan terhadap budaya lokal.
Hasil dari dokumentasi ini akan dikemas apik dalam bentuk buku, yang nantinya dapat dimanfaatkan sebagai materi pendidikan budaya di sekolah dan komunitas. Ini adalah bentuk dedikasi nyata dalam dunia pendidikan dan literasi, memastikan kekayaan budaya Selayar dapat diakses dan dipelajari oleh generasi mendatang.
Kegiatan ini merupakan bukti kolaborasi kuat antara pemuda lokal, seniman tradisional, akademisi, dan mendapat dukungan penuh dari Balai Pelestarian Kebudayaan Wilayah XIX Kementerian Kebudayaan Republik Indonesia. Sinergi ini diharapkan akan menciptakan dampak yang luas dan berkelanjutan.
Dokumentasi ini diharapkan tidak hanya menjadi catatan sejarah, tetapi juga menjadi sumber inspirasi bagi masyarakat luas. Dengan demikian, kekayaan budaya lokal Selayar dapat terus dijaga, dikembangkan, dan dipromosikan hingga ke tingkat nasional, bahkan internasional.