Benteng – Mall Pelayanan Publik (MPP) Kabupaten Kepulauan Selayar yang hari ini diresmikan turut dihadiri oleh calon investor, PT. Anugerah Lautan Energi yang akan melakukan investasi pada komoditas Kelapa dan perikanan.
Hal itu diungkapkan oleh Welham Hafied selaku Direktur Utama PT. Anugerah Lautan Energi saat ditemui di lokasi peresmian, Senin (29/11).
“Kelapa sama ikan. Karena Kabupaten Kepulauan Selayar ini adalah salah satu pusat Kepala terbesar di Indonesia yang cocok untuk kita buat industri. Kedatangan kami disini bukan untuk menjual kelapa atau membeli kelapa, tapi membuat industrinya disini,” Ungkap Welham Hafied.
Menurutnya, pihaknya akan segera melakukan kerjasama dengan Pemerintah Daerah Kabupaten Kepulauan Selayar setelah melakukan kajian lebih jauh terkait potensi yang dimiliki oleh Kabupaten Kepulauan Selayar tersebut.
“InsyaAllah dalam waktu dekat kami akan pelajari lebih jauh kemudian kita siapkan sarana publikasinya untuk kita akan bekerjasama dengan Pemerintah Daerah menghimpun kelapa. Jadi supaya Kelapa ini bisa maksimal,” Imbuhnya.
Tidak main-main, Welham Hafied menjelaskan bahwa angka investasi yang akan diberikan pihaknya pada tahap pertama sekitar 213.432.790.544,22 rupiah.
“Hampir 90 persen kita ekspor semua. Investasi kurang lebih 15 juta dollar untuk tahap pertama, mudah-mudahan ini bisa jalan sampai ke posisi 3 pabrik. Karena harus 3 pabrik kalau saya lihat daei Pamatata hingga ke Appatanah,” Jelasnya.
Terkait lokasi pembangunan pabrik tersebut, ia mengaku bahwa pihaknya masih melakukan kajian. “Lagi dalam kajian karena harus di sentral yang paling besar. Jadi kita cari lokasi yang dimana kelapa itu pusatnya yang terbesar di Selayar,” Tambahnya.
Ia mengatakan bahwa rencananya untuk berinvestasi membangun pabrik pengolahan kelapa di Kabupaten Kepulauan Selayar terinspirasi dari suatu daerah di Riau yang merupakan investasi dari Negara Singapore.
“Di Riau ada satu daerah yang dimana negara Singapore berinvestasi dan mengelola kelapa menjadi santan yang sangat terkenal sampai saat ini. Nah, Selayar ini jauh lebih besar potensi kelapanya dan kelapa ini, semua komponennya bisa kita jadikan uang. Jadi titik tolak kita adalah Selayar, kebetulan saya orang Sulsel,” Tandasnya.
Lebih jauh, ia menargetkan bahwa pabriknya akan mulai berjalan di pertengahan tahun 2022 kedepannya dengan menargetkan sekitar 3.000 tenaga lokal yang akan direkrut sebagai pekerja.
“Juni tahun depan itu sudah masuk Final Insdutry. Jadi kita sudah tau berapa besar industri yang kita mau bangun disini, dimana tempatnya, bagaimana kerjasamanya dengan perusahaan daerah, karena kita akan memberdayakan BumDes. BumDes ini akan menjadi ujung tombak kita nantinya karena kita tahu bahwa pengelolaan kelapa saat ini itu banyak tengkulak jadi itu nanti kita akan putus. Tahapan-tahapan inilah yang akan kita terus lakukan karena masyarakat tidak bisa kasih kaget, jadi betul-betul harus clear. Harga nanti kita sepakati dengan masyarakat. Dengan harga patokan saat itu,” Bebernya.
Dalam pengelolaan kelapa kedepannya, ia menjelaskan bahwa komoditas kelapa ini akan diolah menjadi beberapa produk dalam industrinya.
“Kita tidak bicara kopra lagi. Jadi kelapanya kita beli, kita olah menjadi kopra, kita pabrik menjadi santan, jadi virgin coconut oil adalah obat yang diproduksi di Jepang dan harganya sangat mahal, tempurungnya kita jadikan karbon aktif, turunannya kita produksi disni. Jadi ini bukan industri yang sekedar industri tapi memang integrasi,” Kuncinya.
Bolls