Selayarnews– Kapal Motor Penyeberangan (KMP) Balibo kembali mengalami gangguan mesin dalam pelayaran reguler Bira–Pamatata. Hari ini, Minggu (31/08/2025), kapal jenis Ro-Ro produksi tahun 1996 yang telah berusia 28 tahun itu terpaksa kembali ke Pelabuhan Bira hanya sekitar 30 menit usai berangkat, karena salah satu mesin mengeluarkan asap.
Penumpang Andi Ruslan yang berada di atas kapal menyebut bahwa kejadian ini bukanlah hal baru.
“Mesin sebelah kanan tiba-tiba berasap dan kapal terpaksa balik lagi ke Bira,” ujarnya singkat.
Ia menambahkan bahwa gangguan serupa sudah berulang kali terjadi pada bulan Agustus, termasuk insiden yang membuat perjalanan Bira–Pamatata memakan waktu hingga empat jam, serta kejadian lain ketika kapal kembali ke Bira hanya 30 menit setelah berlayar.
“Sekarang Kejadian lagi, Apakah harus ada kejadian luar biasa, baru ASDP kembali perhatian?
KMP Balibo masih menjadi andalan transportasi laut Selayar–Bulukumba (PP) meskipun usianya kini telah mencapai 28 tahun. Secara regulasi, kapal tua tetap dapat dioperasikan jika memenuhi syarat kelaikan laut yang ditetapkan Kementerian Perhubungan. Namun, kapal di atas 25–30 tahun umumnya menuntut perawatan ekstra intensif agar mesin tetap andal dan keselamatan penumpang terjamin.
Sebelumnya, penelitian dari Departemen Teknik Sistem Perkapalan Universitas Hasanuddin yang dilakukan oleh Muhammad Haerullah, M. Rusydi Alwi, Syerly Klara, dan Andi Husni Sitepu juga menyoroti kondisi pelayanan KMP Balibo. Hasil studi yang dipublikasikan dalam Jurnal Riset & Teknologi Terapan Kemaritiman (Vol. 3, No. 2, Desember 2024) menyimpulkan bahwa pelayanan kapal ini belum sepenuhnya memenuhi standar Peraturan Menteri Perhubungan Nomor PM 62 Tahun 2019.
Dalam survei terhadap 143 responden penumpang, para peneliti menemukan kelemahan pada prosedur keselamatan dan tanggap darurat, keterlambatan jadwal, ketiadaan petugas pengatur ketertiban, serta kebersihan fasilitas yang belum memadai. Fasilitas khusus bagi kelompok rentan seperti ruang kesehatan, ruang menyusui, maupun sarana hiburan juga dinilai minim.
Hasil penelitian tersebut memberi skor kepuasan penumpang hanya 90 persen dari standar maksimal. Dengan insiden mesin berasap hari ini, desakan untuk evaluasi menyeluruh terhadap KMP Balibo semakin menguat.
Masyarakat berharap PT ASDP Indonesia Ferry (Persero) Cabang Selayar segera melakukan langkah konkret, baik dalam perawatan mesin, modernisasi fasilitas, maupun peningkatan kualitas pelayanan, sehingga keselamatan dan kenyamanan penumpang pada jalur vital Bira–Pamatata benar-benar dapat terjamin.
Hingga berita ini dirilis belum ada pernyataan resmi dari Pihak ASDP terkait insiden mesin berasap, yang membuat Kapal harus kembali ke Pelabuhan Bira.
(Red)