Selayarnews.com – Ekosistem terumbu karang ini sangat penting untuk kehidupan masyarakat khususnya masyarakat pesisir.
Fungsi ekosistem terumbu karang ini dapat dilihat dari beberapa sudut pandang sudut pandang yakni sudut pandang ekonomi, sudut pandang ekologis dan sudut pandang estetika dan sudut pandang pendidikan (edukasi). Dari sudut pandang ekologis, ekosistem ini berfungsi menjaga keseimbangan kehidupan biota laut dan hubungan timbal balik antara biota laut dan faktor biotik. Dari nilai ekonomi sumberdaya terumbu karang dapat dikembangkan sebagai komoditas yang mempunyai nilai ekonomi tinggi. Nilai estetika terumbu karang membentuk panorama yang indah di kedalaman laut yang dapat dimanfaatkan untuk wisata bahari, dan dari sudut pandang pendidikan (edukasi) terumbu karang sebagai objek penelitian dan pendidikan.
Namun saat ini kondisi terumbu karang semakin menurun hal ini dapat disebabkan karena semakin meningkatnya tekanan dari aktivitas manusia dan proses alam. Kerusakan terumbu karang karena aktivitas manusia dapat berupa penambangan karang, pengeboman karang, penggunaan cyanida, aktivitas lempar jangkar perahu nelayan, dan kegiatan pariwisata yang tidak memperhatikan aspek lingkungan.
Kerusakan terumbu karang karena faktor alam dapat disebabkan karena faktor biologi dan faktor fisika, faktor biologi dari terumbu karang itu sendiri seperti: (i) predasi yaitu kerusakan terumbu karang karena adanya jenis-jenis karang/biota karang lain tertentu yang bersifat aktif dan agresif untuk mendapatkan makanan sehingga merugikan karang lainnya, (ii) faktor penyakit karang yang pada umumnya dipicu karena adanya kondisi perairan yang tidak normal seperti adanya pencemaran, kenaikan suhu air laut, dan (iii) bio-erosi yaitu kerusakan karang baik secara kimiawi maupun mekanis karena terdegradasinya kapur kerangka tubuh karang (CaCO3) yang disebabkan aktivitas organisme lainnya. Faktor fisika kerusakan terumbu karang dapat berubah terjadinya kenaikan suhu air laut, rendahnya pasang surut air laut, panurunan salinitas, gempa bumi dan tsunami.
Melihat begitu besar kerusakan terumbu karang di kepulauan Selayar khususnya di Desa Garaupa Raya Kec Pasilambena maka sebagai generasi muda yang peduli terhadap lingkungan dan tergabung dalam Gerakan Mahasiswa Pelajar Pasilambena (GMPP) harus mengambil langkah konkrit untuk mengembalikan dan melestarikan terumbukarang yang sudah mengalami kerusakan salah satunya dengan kegiatan transplantasi terumbu karang.
Hariansa, salah satu inisiator kegiatan ini menyampaikam bahwa Kegiatan harus dilakukan secara berkelanjutan dan diperlukan peranan semua stakeholder baik pemuda, masyarakat dan pemerintah.
“Kami sebagai pemuda akan terus bekerja keras untuk memberikan solusi dan memperbaiki masalah kemarahan terutama masalah lingkungan laut sebagai penumpang hidup masyarakat kepulauan” Ujar Suhardin.
“Beberapa hal yang kami sangat harapkan dalam kegiatan ini adalah 1. Masyarakat bisa bekerja sama untuk mengawasi kawasan yang menjadi lokasi transplantasi terumbu karang. 2. Pemerintah daerah terutama pemerintah Desa agar membuat perdes mengenai Daerah Perlindungan Laut (DPL) dan menetapkan daerah transplantasi sebagai daerah konservasi. 3. Kami sangat berharap kegiatan ini bisa dimasukkan kedalaman program kerja desa, khusus nya desa – desa d kepulauan” Lanjut Suhardin.
“Dengan dukungan pemerintah, masyarakat, para senior dan teman-teman di GMPP kegiatan ini akan terus kita lanjutkan karena kegiatan ini sangat diperlukan dalam mengatasi masalah perairan laut yang makin hari semakin rusak akibat pelaku ilegal fishing yang tidak bertanggung jawab” Ujar Amir sebagai ketua Gerakan Mahasiswa Pelajar Pasilambena (GMPP) saat melakukan sosialisasi dengan masyarakatnya setempat.
Kegiatan ini turut dihadiri dan dibuka oleh Camat Pasilambena dan Kepala Desa Garaupa Raya bersama beberapa tokoh masyarakat Pasilambena.
****
DA