Selayarnews – Jajaran Rumah Tahanan Negara (Rutan) Kelas IIB Selayar, Kanwil Ditjenpas Sulsel melaksanakan kegiatan peringatan Tahun Baru Islam 1447 Hijriah yang dipusatkan di Lapangan Rutan, Senin (30/06). Kegiatan ini diikuti oleh seluruh pegawai Rutan Selayar, Dharma Wanita Persatuan (DWP), serta Warga Binaan Pemasyarakatan (WBP) dengan penuh khidmat.
Mengawali kegiatan, Plh. Kepala Rutan Selayar, Andi Fitri, menyampaikan sambutan sekaligus membuka secara resmi acara peringatan tahun baru Islam tersebut. Dalam sambutannya, Andi Fitri menekankan pentingnya momen hijrah sebagai bentuk refleksi diri untuk menjadi pribadi yang lebih baik, baik secara spiritual maupun sosial, sebagaimana diamanatkan oleh Undang-Undang Nomor 22 Tahun 2022 tentang Pemasyarakatan tekait pembinaan terhadap warga binaan untuk mengembalikan mereka menjadi warga negara yang baik dan berperan aktif dalam pembangunan, sehingga mereka menyadari kesalahan, memperbaiki diri, dan tidak mengulangi tindak pidana, serta dapat diterima kembali oleh masyarakat.

“Peringatan Tahun Baru Islam bukan hanya seremoni semata, tetapi menjadi momentum untuk hijrah dalam arti yang lebih luas, yaitu meninggalkan hal-hal buruk dan menuju pada kehidupan yang lebih baik, terutama bagi Warga Binaan yang sedang menjalani pembinaan,” ungkapnya.
Acara dilanjutkan dengan tausiah yang disampaikan oleh Ustadz Suwandi Sudirman, yang membawakan ceramah bertema “Hijrah Menuju Pribadi yang Lebih Bertaqwa”. Dalam ceramahnya, beliau mengajak seluruh peserta untuk menjadikan peringatan 1 Muharram sebagai awal dari perubahan positif dalam kehidupan, memperkuat iman, dan memperbaiki akhlak.
“Hijrah bukan sekadar berpindah tempat, tapi juga berpindah sikap, niat, dan perilaku ke arah yang diridhai Allah SWT. Semoga tahun baru ini menjadi langkah awal kita untuk menjadi insan yang lebih baik, menjadikan hari ini dan hari yang akan datang lebih baik dari hari kemarin” tutur Ustadz Suwandi.
Peringatan Tahun Baru Islam 1447 H ini bertujuan untuk menghidupkan kembali semangat keislaman di lingkungan Rutan, memberikan pembinaan rohani kepada WBP, meningkatkan kesadaran spiritual sebagai bagian dari proses reintegrasi sosial, serta menjalin kebersamaan antara petugas, DWP, dan WBP dalam suasana religius.
Kegiatan berlangsung dengan tertib dan penuh semangat, serta diharapkan dapat memberikan makna yang mendalam bagi seluruh peserta, khususnya WBP, untuk menjadikan momen tahun baru ini sebagai titik awal perubahan menuju kehidupan yang lebih baik. (Irs/Red)