Selayarnews-Puasa merupakan salah satu kewajiban setiap umat Muslim di Bulan suci Ramadhan. Meskipun bulan puasa ternyata umat muslim tetap aman secara medis untuk dapat melakukan aksi kemanusiaan Donor darah.
Hal tersebut disampaikan oleh dr. Misnah, dalam sambutan penyuluhan kesehatan yang diselenggarakan Ikatan Dokter Indonesia(IDI) Cabang Selayar di Desa Binanga Sombaya pada Sabtu (1/4).
dr.Misnah, Selaku Ketua Unit Transfusi Darah RSUD KH.Hayyung menjawab pertanyaan Salah Seorang Warga, Muslimin(52) mengajukan pertanyaan bahwa donor darah di bulan puasa apakah bisa dan tidak berbahaya?
Ia mengatakan Puasa bukanlah halangan bagi warga untuk mendonorkan darahnya, dan secara kedokteran itu diperbolehkan. Para pendonor tak perlu risau karena donor darah saat berpuasa tidak berbahaya bagi kesehatan asalkan dilakukan sesuai ketentuan.
dr.Misnah masih melanjutkan jika ada empat trik yang bisa diterapkan masyarakat tatkala hendak mendonorkan darahnya pada bulan Ramadan.
Pertama, pendonor harus siap fisik dan mental. Kedua, pendonor tidak boleh melupakan sahur sebagai sumber asupan nutrisi bagi tubuh. Selanjutnya, pilih waktu yang tepat.
“Saat bulan puasa, waktu ideal untuk donor darah ialah waktu setelah tarwih menuju sahur, jadi setelah donor darah pendonor bisa langsung minum air yang banyak dan langsung bisa berpuasa besoknya. Kalaupun mau donor darah waktu siang dan lagi puasa, pas malam hari dan sahur harus dipersiapkan kebutuhan vitamin,nutrisi, asupan air dan lain-lain yang bisa menunjang kebugaran tubuh saat hendak di donorkan darahnya” katanya.
Ditambahkan, pendonor disarankan untuk minum air putih yang banyak usai donor darah hingga tiga hari berikutnya. Jika donor darah dilakukan saat pendonor dalam kondisi berpuasa, pemenuhan asupan cairan dapat dimaksimalkan usai berbuka puasa.
dr.misnah membeberkan bahwa selama ramadan, tidak ada perubahan waktu layanan di UTD RSUD KH. Hayyung. Pihaknya tetap membuka pelayanan donor darah selama 24 jam guna pemenuhan stok darah di kepulauan Selayar. (Rr)