Selayarnews-Salah satu petani dari Desa Bonea Timur Kecamatan Bontomanai, Mubarok (49 tahun) mengeluhkan harga pala organik yang terus anjlok sejak setahun kemarin. Mubarok mengaku harga pala terus anjlok hingga setengah dari harga normal.
Dia menjelaskan, harga pembelian normal pala organik di tingkat petani berkisar Rp 85 ribu-Rp 110 ribu per kilogram (kg). Sedangkan saat ini, kata dia, pembelian harga pala organik di tingkat petani hanya menyentuh Rp 55-75 ribu per kg.
“sekarang pala terus turun menjadi 55-75 kg. Pala kelas A yang sangat bagus per kg dihargai Rp 75.000, kelas B Rp. 55.000 dan kelas C Rp.35.000” kata Mubarok kepada Selayarnews, Senin (1/5).
Petani lainnya, Aming, juga mengeluhkan hal yang serupa. Menurut Aming, anjloknya harga beli pala di tingkat petani membuatnya berharap agar pemerintah dapat segera mengambil tindakan untuk memperbaiki harga, karena pala merupakan salah satu komoditas perkebunan asal Selayar tepatnya di kecamatan Bontomanai yang sangat menjanjikan.
“kalau pala tumbuh subur disini, di kecamatan Bontomanai, selain pala ada juga beberapa rempah-rempah lainnya seperti vanili dan cengkileh, dan pala termasuk komoditi yang paling bagus karena dalam setahun bisa panen hingga 1 ton. Semoga pemerintah bisa melirik kami lantaran harga pala yang terus turun.” tutupnya. (Rr)