Selayarnews—Sebanyak lima dosen Institut Teknologi Sains dan Bisnis Muhammadiyah (ITSBM) Selayar resmi menandatangani kontrak penelitian sebagai penerima pendanaan dari Direktorat Riset, Teknologi, dan Pengabdian kepada Masyarakat (DRTPM) Kemendiktisaintek RI untuk tahun anggaran 2025. Penandatanganan tersebut berlangsung di Kampus ITSBM Selayar, Selasa 01 Juli 2025.
Kelima dosen tersebut adalah Agustini, S.E., M.M. dan Sukarman, S.E., M.M. dari Program Studi Kewirausahaan, Ainun Apriliyani Muhyun, S.Pi., M.Si. dari Program Studi Teknologi Hasil Perikanan, Resty Amalia Putri, S.K.M., M.Kes. dari Program Studi Administrasi Kesehatan, serta Ir. Sulistiawati Rahayu Ningsi Ahmad, S.Si., M.Kom. dari Program Studi Ilmu Komputer. Mereka dinyatakan lolos pendanaan penelitian setelah melalui proses seleksi nasional yang ketat oleh Kementerian.
Rektor ITSBM Selayar, Prof. Dr. Drs. Akbar Silo, MS dalam sambutannya mengungkapkan apresiasi dan kebanggaannya atas capaian lima dosen yang berhasil lolos sebagai penerima pendanaan. Menurutnya, ini merupakan peluang luar biasa untuk terus meningkatkan kinerja penelitian di lingkungan ITSBM.
“Kesempatan ini sangat luar biasa untuk terus meningkatkan kinerja penelitian. Selain itu, momentum ini dan kegiatan penelitian yang dilakukan juga akan menjadi stimulus bagi para dosen untuk ke depan bisa menjadi guru besar,” ujarnya.
Salah satu dosen penerima pendanaan, Agustini, S.E., M.M. dari Prodi Kewirausahaan turut menyampaikan rasa syukurnya atas kesempatan yang diperoleh.
“Saya mengucapkan terima kasih atas kesempatan ini. Ini menjadi pendorong bagi saya pribadi dan juga teman-teman dosen lainnya di seluruh Indonesia yang memiliki potensi besar untuk memperkuat ekosistem penelitian dan inovasi di Indonesia,” tuturnya.
Capaian ini menjadi bukti nyata dari komitmen ITSBM Selayar dalam mendorong peningkatan kualitas akademik dan penguatan budaya riset di daerah. Penelitian-penelitian yang didanai diharapkan tidak hanya memberikan kontribusi akademik, tetapi juga berdampak nyata bagi masyarakat, khususnya di wilayah Kepulauan Selayar dan sekitarnya.
(Red)