Selayarnews.com – Ikatan Kerukunan Mahasiswa Tanete (IKMAT) menolak money politik pemilihan kepala Desa (Pilkades) sebab dianggap merusak citra demokrasi di Indonesia.
Hal ini diungkapkan Ketua IKMAT, Nur Tasby saat dihubungi via WhatsApp, Selasa (3/12/2019).
“Kami dengan tegas menolak money politik di Pilkades Desa Tanete sebab kami beranggapan tolak ukur suatu pemimpin tidak bisa kita lihat dengan seberapa banyak pundi-pundi uang seorang kandidat, tetapi bagaimana konsep dan strateginya untuk bisa membangun desa,” ucapnya.
Lebih lanjut Nur Tasby menganggap money politik akan mencederai marwah demokrasi sebab penentuan pilihan tidak lagi berdasar pada gagasan dan tujuan untuk membangun desa tetapi karena politik uang.
“Relasi keterpilihan bukan didasari atas ideal tetapi bergeser ke arah transaksional, jangan sampai hanya persoalan uang ratusan ribu masyarakat tidak memperoleh pemimpin yang baik,” lanjutnya.
IKMAT juga mengajak masyarakat harus tegas dan cerdas, cerdas untuk tidak memilih berdasarkan politik uang, karena hal itu adalah politik yang tidak sehat.
Tidak hanya itu, Ikatan Kerukunan Mahasiswa Tanete menentang praktik praktik politik kotor seperti Intervensi PNS dan Tenaga Kontrak yang mengatasnamakan Bupati.
“Kita sangat menyayangkan masih adanya oknum timses calon kepala desa yang menggunakan cara cara kotor dengan mengintervensi para ASN dan tenaga kontrak untuk memilih cakades dengan mengatasnamakan Bupati. Tentu ini sangat mencederai nilai nilai demokrasi dan merusak nama Bupati Sendiri” Tutup Tasby.
*****