• Copyright
  • Disclaimer
  • Iklan
  • Inside Selayarnews.com
  • Pedoman Media Siber
  • Tentang Kami
Jumat, Oktober 3, 2025
Selayarnews.com
No Result
View All Result
  • Login
  • Beranda
  • Pariwisata
    Pantai Punagaan Selayar Siap Terapkan Slow and Mindful Coastal Tourism, BUMDes Baloka Mandiri Dapat Pendampingan Unhas

    Pantai Punagaan Selayar Siap Terapkan Slow and Mindful Coastal Tourism, BUMDes Baloka Mandiri Dapat Pendampingan Unhas

    Soto Banjar Jl. Bonto Benteng Selayar, Bukti Bahwa Lezat Tak Harus Mewah

    Soto Banjar Jl. Bonto Benteng Selayar, Bukti Bahwa Lezat Tak Harus Mewah

    Disparbud Selayar Catat Penurunan Kunjungan Mudik 37 Persen Tahun Ini

    Disparbud Selayar Catat Penurunan Kunjungan Mudik 37 Persen Tahun Ini

    Peringatan Milad ke-114 Masjid Besar Babul Khaer, Diramaikan Jalan Sehat, Penghargaan dan Bansos

    Peringatan Milad ke-114 Masjid Besar Babul Khaer, Diramaikan Jalan Sehat, Penghargaan dan Bansos

    Muhammad Yusri Lepas 53 Tim Peserta Mancing Mania HUT RI ke-79 di Barugaia

    Muhammad Yusri Lepas 53 Tim Peserta Mancing Mania HUT RI ke-79 di Barugaia

  • Hukum
  • KPPN Benteng
    Sri Mulyani Resmi Diganti, ini Profil Menteri Keuangan Baru Purbaya Sadewa

    Sri Mulyani Resmi Diganti, ini Profil Menteri Keuangan Baru Purbaya Sadewa

    Disparbud Selayar Catat Penurunan Kunjungan Mudik 37 Persen Tahun Ini

    Disparbud Selayar Catat Penurunan Kunjungan Mudik 37 Persen Tahun Ini

    Lonjakan Harga LPG 3 Kg di Pulau-pulau Selayar 35 Ribu, Bukan 50 Ribu

    Lonjakan Harga LPG 3 Kg di Pulau-pulau Selayar 35 Ribu, Bukan 50 Ribu

    Listrik Diskon 2 Bulan, Tapi Harga BBM Naik Lagi

    Listrik Diskon 2 Bulan, Tapi Harga BBM Naik Lagi

  • Lainnya
  • Peristiwa
  • Beranda
  • Pariwisata
    Pantai Punagaan Selayar Siap Terapkan Slow and Mindful Coastal Tourism, BUMDes Baloka Mandiri Dapat Pendampingan Unhas

    Pantai Punagaan Selayar Siap Terapkan Slow and Mindful Coastal Tourism, BUMDes Baloka Mandiri Dapat Pendampingan Unhas

    Soto Banjar Jl. Bonto Benteng Selayar, Bukti Bahwa Lezat Tak Harus Mewah

    Soto Banjar Jl. Bonto Benteng Selayar, Bukti Bahwa Lezat Tak Harus Mewah

    Disparbud Selayar Catat Penurunan Kunjungan Mudik 37 Persen Tahun Ini

    Disparbud Selayar Catat Penurunan Kunjungan Mudik 37 Persen Tahun Ini

    Peringatan Milad ke-114 Masjid Besar Babul Khaer, Diramaikan Jalan Sehat, Penghargaan dan Bansos

    Peringatan Milad ke-114 Masjid Besar Babul Khaer, Diramaikan Jalan Sehat, Penghargaan dan Bansos

    Muhammad Yusri Lepas 53 Tim Peserta Mancing Mania HUT RI ke-79 di Barugaia

    Muhammad Yusri Lepas 53 Tim Peserta Mancing Mania HUT RI ke-79 di Barugaia

  • Hukum
  • KPPN Benteng
    Sri Mulyani Resmi Diganti, ini Profil Menteri Keuangan Baru Purbaya Sadewa

    Sri Mulyani Resmi Diganti, ini Profil Menteri Keuangan Baru Purbaya Sadewa

    Disparbud Selayar Catat Penurunan Kunjungan Mudik 37 Persen Tahun Ini

    Disparbud Selayar Catat Penurunan Kunjungan Mudik 37 Persen Tahun Ini

    Lonjakan Harga LPG 3 Kg di Pulau-pulau Selayar 35 Ribu, Bukan 50 Ribu

    Lonjakan Harga LPG 3 Kg di Pulau-pulau Selayar 35 Ribu, Bukan 50 Ribu

    Listrik Diskon 2 Bulan, Tapi Harga BBM Naik Lagi

    Listrik Diskon 2 Bulan, Tapi Harga BBM Naik Lagi

  • Lainnya
  • Peristiwa
No Result
View All Result
Selayar News
No Result
View All Result
Home OPINI

Sirkulasi Elite, Negarawan dan Bandit Demokrasi

by admin
27/01/2017
0
Mohd. Sabri AR

Oleh Mohd. Sabri AR.

G. Mosca, The Rulling Class (1939) dan V. Pareto, Mind and Society (1935), dapat dipandang sebagai figur-figur awal yang mengidentifikasi fenomena kehadiran elit dalam sebuah masyarakat. Kedua  ilmuan tersebut mendaku, elit dibaca sebagai minoritas terbatas yang melaksanakan kekuasaan dan pengaruhnya karena keahlian mereka “mengelola” sejumlah sumberdaya yang menyebar dalam masyarakat. Filsuf Johan Galtung menyimpul, akumulasi sumberdaya tersebut meliputi: kekuasaan ideologi, remuneratif, dan punitif.

READ ALSO

DEBT COLLECTOR YANG SAKIT

Penyaluran Gaji Ketiga Belas Tahun 2025 pada KPPN Benteng: Wujud Komitmen Pemerintah Meningkatkan Kesejahteraan Aparatur Negara

Realisme politik menunjukkan, elit yang mampu menguasai ketiga jenis sumberdaya ini akan dapat melaksanakan misinya dengan baik. Sebaliknya, massa yang secara sadar “mengakui” kualifikasi elit akan memberikan legitimasi kepada kepemimpinan elit tersebut. Hal ini mengandaikan, setiap aspiran di Indonesia yang ingin menembus “lingkar elite” kekuasaan hendaknya membekali diri dengan tiga sumberdaya tersebut.

Membaca sejarah elit politik di Indonesia, menarik menimbang “teori siklus” sejarahwan Belanda, Prof. Booke: “Dalam siklus duapuluh tahunan, Indonesia selalu memperlihatkan dentuman besar dalam rentang sejarah kekuasaannya”. Siklus  elite satu generasi, karena itu, selalu didorong oleh zeit geist yang digerakkan para elit kepemimpinan satu generasi sebelumnya.

Sejauh ini, ada tiga gelombang besar sirkulasi elit di Indonesia. Pertama, gelombang “intelektual-pemikir”, generasi yang diteladankan Founding Fathers: Soekarno, Moh. Hatta, St. Syahrir, Agus Salim, M. Natsir, Soepomo, Tan Malaka, dan seterusnya. Mereka adalah generasi “elit” yang dipersiapkan para aktivis-gerakan pemuda-mahasiwa generasi 1928.

Kedua, gelombang “militer-ideologis” yang diwakili antara lain, Soeharto, A. Haris Nasution, Ahmad Yani, Sumitro, Ali Murtopo, DN Aidit, yang tumbuh dari situasi kenegaraan yang “rawan” secara politik-keamanan di bawah kepemimpinan Soekarno. Karena itu, figur-figur yang melingkar di sekitar kekuasaan  Soekarno sebagian besar adalah militer dan politisi yang kelak—ketika  rezim Orde Lama rontok—merekalah yang  menjadi elit.

Ketiga, gelombang “teknokrat-pengusaha” yang tercipta di bawah kekuasaan Soeharto di antaranya: Emil Salim, Moh. Sadli, Mar’ie Muhammad, Jusuf Kalla, Fahmi Idris, Soegeng Sarjadi, dan Jusuf Wanandi. Merekalah yang kelak menjadi elite hingga tumbangnya rezim Orde Baru.

Ketika reformasi meledak pada Mei 1998, tak sedikit asa lahir untuk Indonesia Baru. Tapi dentuman itu terasa landai dan sirkulasi elit “gelombang keempat” pun masih dibekuk misteri. Apakah karena misi zaman dibajak oleh “bandit-bandit” demokrasi yang haus-kuasa, menyusul praktik kejahatan politik uang yang berbau pesing?

2018-2019 adalah sebuah episentrum: tahun politik, harapan, tapi juga kecemasan. Di tengah pusaran itu terbit “komodifikasi,” istilah yang lahir di lingkungan peminat teori sosial kritis yang mengandaikan bergesernya arti penting sesuatu dari “nilai guna” menjadi “nilai tukar”. Kampus-kampus misalnya, tergoda membangun world class university bukan karena ingin mengembangkan ilmu dan peradaban tapi karena peminatnya—yang berani bayar SPP tinggi—berjubal.

Demikian juga dengan politik. Motif pendirian partai terutama karena alasan kekuasaan. Tentu tak ada yang salah dengan “hasrat-kuasa” yang mengalir di setiap detak jantung partai politik. Namun menjadi masalah ketika kecenderungan libido kekuasaan itu akhirnya menihilkan kehadiran negarawan: sosok yang menjadi suluh dalam perjalanan genting bangsanya.

Setiap kali mempercakapkan negarawan, umumnya kita membayangkan seorang tokoh politik yang punya jasa bagi negaranya, cakap dalam bekerja, serta berwatak kepemimpinan tegas. Kita juga membedakan antara “negarawan” dan “politisi” dengan memberikan apresiasi lebih tinggi pada yang pertama ketimbang yang terakhir. Ketika Plato mengandaikan negarawan (statesman) memiliki kecakapan dan syarat tertentu dalam mengelola negara, para ilmuan politik modern lebih suka membicarakannya sebagai tipologi kepemimpinan.

Herbert Feith, The Decline of Constitutional Democracy  in Indonesia (1962), mengenalkan dua tipe kepemimpinan politik di Indonesia, “tipe pengelola” (administratur)  dan “tipe pemersatu” (solidarity maker). Tipe pertama biasanya diwakili oleh tokoh-tokoh terdidik yang menguasai suatu bidang tertentu. Sementara tipe terakhir adalah pemimpin yang mampu mendekati massa, mempengaruhi mereka, dan mendapatkan simpati-dukungan mereka.

Ilmuan politik lain yang berbicara tentang tipe-tipe kepemimpinan adalah William Liddle. Dalam  artikelnya “Marx and Machiavelli” (2011), Liddle mengintrodusir dua tipe kepemimpinan yang dimiliki pemimpin Indonesia: “tipe transformasional” yang mampu merekonstruksi situasi politik Indonesia dari satu keadaan kepada keadaan lain yang lebih baik dan “tipe transaksional” model kepemimpinan yang “membarter” kekuasaannya dengan posisi-posisi yang dapat menguntungkan dirinya dan kelompoknya.

Dari tipologi di atas, agaknya tipe “pengelola” dan “transaksional” yang mendominasi tipe pemimpin politik di Indonesia dan mengisi posisi-posisi di kementrian dan birokrasi, di parlemen-parlemen, universitas-universitas, dan partai-partai politik. Dengan lain perkataan, kita memiliki stok yang “berlimpah” untuk dua tipe pemimpin tersebut, tapi jarang menemukan karakter pemimpin “solidarity maker” dan “transformational”. Masihkah akan lahir negarawan di negeri ini? Memasuki “era” Pilkada serentak 2018: sayup-sayup menghadirkan detak harap tapi juga rasa cemas.

Bagikan ini:

  • Klik untuk membagikan di Facebook(Membuka di jendela yang baru) Facebook
  • Klik untuk berbagi di X(Membuka di jendela yang baru) X
  • Klik untuk berbagi di Telegram(Membuka di jendela yang baru) Telegram
  • Klik untuk berbagi di WhatsApp(Membuka di jendela yang baru) WhatsApp

Terkait

ShareTweetShare

Related Posts

DEBT COLLECTOR YANG SAKIT
Kriminalitas

DEBT COLLECTOR YANG SAKIT

28/08/2025
Penyaluran Gaji Ketiga Belas Tahun 2025 pada KPPN Benteng: Wujud Komitmen Pemerintah Meningkatkan Kesejahteraan Aparatur Negara
OPINI

Penyaluran Gaji Ketiga Belas Tahun 2025 pada KPPN Benteng: Wujud Komitmen Pemerintah Meningkatkan Kesejahteraan Aparatur Negara

04/07/2025
Mendorong Belanja APBN yang Berkualitas, Merata dan Berkelanjutan di Kabupaten Kepulauan Selayar
OPINI

Mendorong Belanja APBN yang Berkualitas, Merata dan Berkelanjutan di Kabupaten Kepulauan Selayar

04/07/2025
Budaya Cari-Cari Muka (CCM) Dalam Birokrasi Yang Menggerogoti Kinerja Pemerintahan
OPINI

Budaya Cari-Cari Muka (CCM) Dalam Birokrasi Yang Menggerogoti Kinerja Pemerintahan

07/04/2025
Kartu Kredit Pemerintah sebagai Solusi dalam Mendukung Belanja Pemerintah yang Berkualitas
OPINI

Kartu Kredit Pemerintah sebagai Solusi dalam Mendukung Belanja Pemerintah yang Berkualitas

19/12/2024
Jangan kembali tiap 5 tahun sekali, Belajarlah Jadi Oposisi
NEWS

Jangan kembali tiap 5 tahun sekali, Belajarlah Jadi Oposisi

08/12/2024

BERITA POPULER

Suasana Penuh Haru, Warnai Kedatangan Keluarga Besar  Rapsel Ali dari Selayar

Suasana Penuh Haru, Warnai Kedatangan Keluarga Besar Rapsel Ali dari Selayar

09/04/2023
Polemik Paskibra Bertugas Dalam Keadaan Lapar, Unit Tipikor Polres Selayar Akan Lakukan Penyelidikan

Polemik Paskibra Bertugas Dalam Keadaan Lapar, Unit Tipikor Polres Selayar Akan Lakukan Penyelidikan

21/08/2023
Kisruh Paskibra, Bupati Basli Ali Nonjobkan Tiga Pejabat Penanggung Jawab

Kisruh Paskibra, Bupati Basli Ali Nonjobkan Tiga Pejabat Penanggung Jawab

24/08/2023
Teridentifikasi, Mayat yang Ditemukan di Barugaia Selayar dijemput Keluarga

Teridentifikasi, Mayat yang Ditemukan di Barugaia Selayar dijemput Keluarga

22/11/2022
Breaking News, Legislator Sulsel Ince Langke Meninggal Dunia

Breaking News, Legislator Sulsel Ince Langke Meninggal Dunia

08/09/2020

PILIHAN EDITOR

Kasat Intelkam Polres selayar

Mutasi Lingkup Polres Kepulauan Selayar, Kasat Lantas & Kasat Intelkam Berganti

07/01/2019
KPU Selayar Terkendala di 2 Desa Dalam Pembentukan Badan Adhoc Sekretariat PPS

KPU Selayar Terkendala di 2 Desa Dalam Pembentukan Badan Adhoc Sekretariat PPS

22/06/2024
Balai Taman Nasional Takabonerate Tampilkan Budaya dan Tradisi Selayar di IEFE 2017

Balai Taman Nasional Takabonerate Tampilkan Budaya dan Tradisi Selayar di IEFE 2017

14/04/2017
Pemkab Kepulauan Selayar Akan Garap Puncak Bontomarannu Menjadi Destinasi Wisata

Pemkab Kepulauan Selayar Akan Garap Puncak Bontomarannu Menjadi Destinasi Wisata

04/09/2017

Recent Posts

  • Sempat Terekam CCTV, Pelaku Pencurian di Bengkel Sedang Diburu Polisi
  • Panggilan Kemanusiaan, Kapolres Selayar Ajak Ketua Bhayangkari Bantu Lansia Korban Kebakaran di Kayupanda
  • Udang Vaname Jadi Menu SPPG Bontoharu YAKS, Contoh Serapan Bahan Baku Lokal untuk MBG
  • Kapolres Selayar Kunjungi Pasangan Lansia Korban Kebakaran di Kayupanda Sesaat Setelah Terima Laporan

Kategori

  • Budaya
  • Ekonomi
  • Kriminalitas
  • Nasional
  • NEWS
  • Olahraga
  • OPINI
  • Pemerintah Desa
  • Pemkab Selayar
  • Pendidikan
  • Polisi Kita
  • Politik
  • Suara Parlemen
  • Techno
  • Wisata

Tentang Kami

Selayarnews.com

Media Selayarnews.com dibawah naungan PT.DIPA MEDIA NUSANTARA senantiasa memberikan berita berita teraktual, terpercaya dan berimbang sebagai salah satu referensi berita Tanadoang

Follow us

  • Tentang Kami
  • Pedoman Media Siber
  • Copyright
  • Disclaimer
  • Inside Selayarnews.com

Copyright @ 2016 Selayarnews, All right reserved

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In
No Result
View All Result
  • Beranda
  • Pariwisata
  • Hukum
  • KPPN Benteng
  • Lainnya
  • Peristiwa

Copyright @ 2016 Selayarnews, All right reserved