Selayarnews– Seorang Wisudawan bernama Edysul Isdar menjadi pusat perhatian pada acara Seremoni Wisuda Mahasiswa UIN Alauddin Makassar yang berlangsung di Samata, Kabupaten Gowa, Sulsel, Selasa, 9 Mei 2023.
Wisudawan dari Jurusan Fisika pada Fakultas Sains dan Teknologi angkatan 2019 ini, ternyata berhasil mendapatkan panggilan Beasiswa S2 dari dua kampus terkemuka Dunia yaitu Stanford University dan Harvard University.
Edysul Isdar lebih memukau seluruh Peserta Wisuda dan undangan yang hadir, karena kabar membanggakan tersebut disampaikan langsung oleh Rektor UIN Alauddin, Prof Hamdan Juhannis, yang memanggil Edysul Isdar di sela dia pidato karena ingin memperkenalkan pemuda tersebut sebagai best model bagi mahasiswa.
Hamdan Juhannis bangga, bahkan mengaku iri karena ada lulusan dari perguruan tinggi yang dipimpinnya mendapatkan tawaran beasiswa magister dari 2 perguruan tinggi terbaik dunia sekaligus.
” Edysul Isdar ditawari Knight-Hennessy Scholars dari Stanford University dan Harvard University” kata Prof Hamdan, yang disambut gemuruh tepuk tangan.
Untuk diketahui Knight-Hennessy Scholars merupakan salah satu program beasiswa full program S2 – S3 di AS. Beasiswa ini ditujukan bagi warganegara mana saja yang ingin menempuh studi di salah satu kampus ternama AS, Stanford University, hanya Ada 90 kuota kursi beasiswa disediakan per tahun untuk seluruh Dunia.
Harvard University menduduki peringkat kedua dan Stanford University peringkat ketiga kampus terbaik dunia. Kedua perguruan tinggi tersebut sama-sama swasta dan berada di Amerika Serikat.
“Saya sendiri meskipun saya sudah menjadi guru besar, sekolah S2 dan S3 di luar negeri, saya masih memimpikan untuk menjadi seperti Edysul,” kata Hamdan Juhannis, sebagaimana dikutip dari Tribuntimur.
Beberapa kali rektor menepuk pundak Edysul karena amat bangga. Hamdan Juhannis merasa belum seberuntung Edysul karena dia belum berhasil kuliah di perguruan tinggi terbaik dunia.
Hamdan Juhannis menyelesaikan pendidikan S2-nya di McGill University, Montreal, Guebec, Kanada. Lalu, pendidikan S3-nya diselesaikan di The Australian National University, Canberra, Australia.
“Tapi saya tak bisa meraih mimpi saya untuk bisa belajar di Harvard atau Stanford university. Edysul akan membuktikan itu dan dia adalah wakil UIN Alauddin Makassar,” tuturnya.
(Red/Artikel ini disadur dan diedit ulang dari Tribuntimur )