Benteng – Setelah kemarin Juru Bicara Gugus Tugas penanganan Covid-19 Kabupaten Kepulauan Selayar, dr.Husaini menyampaikan bahwa kasus penyebaran Covid-19 bertambah kali ini dr.Husaini kembali mengumumkan bahwa Orang Dalam Pengawasan (ODP) kembali meningkat melalui siaran Pers di Ruang Media Center Gugus Tugas penanganan Covid-19 Selayar, Senin (13/4).
“Pada hari ini kami melaporkan perkembangan penanganan Covid-19 di Kabupaten Kepulauan Selayar. Orang Dalam Pemantauan (ODP) sebanyak 57 orang,” ungkapnya.
Peningkatan di Kabupaten Kepulauan Selayar kali ini hanya berselang 2 hari dengan menambahkan 1 orang lagi menjadi status Orang Dalam Pemantauan (ODP) yang berdasarkan data sebelumnya sebanyak 56 orang.
“Perincian ODP yaitu sebanyak 28 orang yang dalam pemantauan termasuk tambahan dan selesai pemantauan 29 orang,” bebernya.
Menurut dr. Husaini, baik yang beberapa orang sebelumnya ditambahkan menjadi ODP ataupun 1 orang yang hari ini diumumkan adalah awalnya masih berstatus OTG dan setelah mereka memunculkan demam dan batuk, barulah ditetapkan sebagai ODP.
Untuk status Pasien Dalam Pengawasan (PDP) masih berjumlah 2 orang yang dimana masing-masing sampel mereka swab pertama menunjukkan hasil negatif dan masih menunggu hasil swab selanjutnya.
“Alhamdulillah mereka sudah menunjukkan peningkatan membaik dan masih di rawat di RSUD K.H. Hayyung Kabupaten Kepulauan Selayar,” ucapnya.
Selanjutnya untuk Orang Tanpa Gejala (OTG) yang mempunyai riwayat perjalanan dari Daerah Transmisi Lokal meningkat juga sampai hari ini sebanyak 1.139 orang.
“Perinciannya adalah 367 orang masih proses isolasi mandiri dan 772 orang telah selesai melakukan isolasi mandiri selama 14 hari atau dinyatakan sehat,” lanjutnya.
Penyebaran Covid-19 di Indonesia jelas dr. Husaini semakin meluas dengan angka konfirmasi positif sudah mencapai 4.241 kasus dengan 13 Provinsi yang melaporkan transmisi lokal dengan angka kematian positif Covid-19 sebanyak 372 kasus.
“Untuk di Sulawesi Selatan sendiri sudah 222 kasus positif Covid-19. Ada 13 Kabupaten sudah terjangkit yang dimana 3 Kabupaten/Kota sudah melaporkan transmisi lokal yaitu Kota Makassar, Kabupaten Gowa dan Kabupaten Maros,” tukasnya.
Hal tersebut tentu butuh perhatian dan penanganan yang serius agar penyebaran Covid-19 dan jimlah orang positif atau meninggal bisa diminimalisir dengan baik.
“Di Kabupaten Kepulauan Selayar sendiri belum ada yang dinyakan positif, tapi harus diwaspadai karena masih banyak pendatang yang masuk dari daerah yang ditetapkan sebagai zona merah yang tentunya sangat rentan untuk tertular dan menularkan, baik itu melalui Bandara Aroeppala ataupun Pelabuhan-pelabuhan Kapal Kayu. Untuk itu tindakan pencegahan harus dijalankan, kontak antara pendatang dari zona merah harus diawasi ketat dan isolasi mandiri bagi pendatang dari zona merah harus dijalankan dengan benar sesuai protokol. Selain itu, pemantauan bagi para pendatang dari zona merah ditiap Kelurahan atau desa harus terlaksana dengan baik,” pungkasnya.
Lebih jauh, dalam menyikapi wabah Covid-19 ini hal yang sangat penting untuk diingat dan dilaksanakan adalah penghadirkan kesadaran dan tidak memandang remeh Virus yang mematikan ini.
“Masyarakat kita harus patuh untuk tidak bepergian ke daerah yang ditetapkan sebagai zona merah,” tukas Jubir Gugus Tugas penanganan Covid-19 Kabupaten Kepulauan Selayar itu.
Dengan melihat situasi dan perkembangan yang terjadi sekarang, penyebaran Covid-19 semakin meluas dan harus semakin diwaspadai.
“Maka dari itu mari kita semakin displin menjalankan semua edaran, himbauan yang dikeluarkan oleh Pemerintah yaitu jangan lupa mencuci tangan pakai sabun di air mengalir minimal 20 detik disetiap melakukan aktifitas atau sehabis memegang benda yang dicurigai tidak bersih bisa juga dengan menggunalan Hand sanitizer. Hindari memegang mulut, hidung dan area wajah lainnya. Kita juga harus diaiplin menjaga jarak minimal 1 sampai 2 Meter dan memperhatikan kebersihan lingkungan dan jangan keluar rumah jika tidak mendesak,” tutupnya.
MUH.HATIM AL ASSHAMM