Selayarnews– Kantor Pelayanan Perbendaharaan Negara (KPPN) Benteng menggelar Press Release capaian APBN sampai dengan tanggal 30 November 2022, di Kantor KPPN Benteng, Kamis (15/12/2022).
Kepala KPPN Benteng, Arwin Fathurrakhman mengatakan realisasi belanja sampai dengan periode 30 November 2022 sebesar 322,35 miliar atau sebesar 76,55% dari total pagu anggaran sebesar 421,09 miliar.
“Dibandingkan dengan tahun 2021, realisasi belanja secara persentase mengalami kontraksi sebesar 1,58% dikarenakan adanya perlambatan realisasi belanja modal dan belanja transfer,” kata Fathurrakhman.
Fathurrakhman menyebut belanja modal menjadi penyumbang realisasi yang tertinggi secara persentase yaitu sebesar 15,34 miliar atau 96,49% dari pagu anggaran sebesar 15,90 miliar.
“Sementara itu, realisasi Transfer Ke Daerah dan Dana Desa per 30 November 2022 mencapai 178,57 miliar rupiah atau 64,97 persen dari pagu TKDD tahun 2022 yang sebesar 263,64 miliar rupiah.
Lanjutnya, dari sisi persentase, realisasi tersebut tumbuh 2,76 persen jika dibandingkan dengan persentase relaisasi TKDD per 30 November 2021. TKDD pada tahun 2022 dialokasikan untuk belanja DAK Fisik, DAK Non Fisik dan Dana Desa.
“Realisasi belanja DAK Fisik sampai dengan 30 November 2022 sebesar 90,27 miliar rupiah atau 55,37% dari pagu belanja, apabila dibandingkan dengan realisasi DAK Fisik periode yang sama di tahun 2021, realisasi ini mengalami kenaikan sebesar 25,58 miliar rupiah atau tumbuh 39,55 persen,” sebut Fathurrakhman.
Fathurrakhman juga menyampaikan tahun 2022, KPPN Benteng mulai menyalurkan alokasi DAK Non Fisik bagi Kabupaten Kepulauan Selayar, jumlah pagu DAK Non Fisik Tahun 2022 yang dialokasikan sebesar 29,56 miliar rupiah.
“DAK Non Fisik tersebut terdiri dari Dana untuk Bantuan Operasional Sekolah (BOS) bagi sekolah tingkat SD/SMP/sederajat, Bantuan Operasional Penyelenggaraan-Pendidikan Anak Usia Dini dan Bantuan Operasional Penyelenggaraan Pendidikan Kesetaraan. Sampai dengan 30 November Tahun 2022, DAK Non Fisik yang terealisasi mencapai Rp 27,38 miliar,” ujarnya.
Adapun Realisasi Dana Desa sampai dengan 30 November 2022 menurut Fathurrakhman, mencapai 85,74 persen dari pagu Tahun 2022 yang sebesar Rp 71,05 miliar.
“Dari sisi persentase penyerapan anggaran, realisasi Dana Desa per 30 November 2022 mengalami sedikit penurunan sebesar -0,87% jika dibandingkan dengan persentase realisasi Dana Desa per 30 November 2021,” ungkapnya.
Sementara penyaluran KUR sampai dengan 30 November 2022, sebesar Rp99,18 miliar, nilai penyaluran tersebut tumbuh 16,38 persen, apabila dibandingkan dengan penyaluran tahun 2021 yang berada pada angka Rp 85,23 miliar.
“Akan tetapi, jumlah debitur penerima pembiayaan KUR mengalami penurunan dari 2.396 debitur menjadi 2.354 debitur pada tahun 2022 atau turun sebesar 1,75 persen. Sektor usaha yang paling dominan menerima penyaluran pembiayaan KUR adalah perdagangan besar dan eceran dengan nilai Rp51,59 miliar, diikuti sektor pertanian, perburuan dan kehutanan dengan nilai Rp14,74 miliar dan sektor industri pengolahan dengan nilai kredit Rp11,18 miliar,” tutup Fathurrakhman. (Cnr)