Selayarnews – Manager PLN ULP Selayar, Noharmin Takbi, menegaskan bahwa pemadaman listrik terjadwal yang terjadi di wilayah Desa Bungaiya dan sekitarnya bukan tanpa alasan, melainkan bagian dari upaya pemeliharaan jaringan untuk mencegah kerusakan yang lebih luas. Menurutnya, langkah ini mutlak dilakukan karena banyaknya pohon yang tumbuh terlalu dekat dengan jaringan listrik dan berpotensi menimbulkan gangguan.
“Kami berada dalam posisi yang serba salah. Kami harus membersihkan jaringan dari pohon, tetapi pekerjaannya harus dilakukan dengan memadamkan listrik. Jika tidak dipadamkan, pohon di sekitar jaringan tidak bisa ditebang dengan aman,” jelas Noharmin.
Ia menambahkan, pohon yang menyentuh jaringan tidak hanya menyebabkan pemadaman lokal, tetapi juga berisiko merusak mesin pembangkit. “Kalau sudah mesin pembangkit yang gangguan, pemadamannya akan lebih meluas,” katanya.
PLN saat ini gencar melakukan pemangkasan dan penebangan pohon di titik-titik rawan. Hingga kini, lebih dari 1.000 pohon di area Bonto Buki telah ditebang, dan kegiatan serupa berlanjut ke wilayah Eremata serta Pamatata. “Hari ini saja, kami menebang 129 pohon di jaringan arah Pamatata yang harus kami padamkan untuk keperluan penebangan,” tambahnya.
Meski demikian, para pelaku UMKM di Bungaiya tetap berharap agar PLN dapat menuntaskan akar masalah pemadaman ini agar aktivitas usaha mereka tidak terus terganggu. Berdasarkan informasi yang diterima, dalam rentang 16 hari terakhir tercatat 7 kali pemadaman, termasuk pada hari kerja, Minggu, dan hari libur.
“Pemadaman ini sangat merugikan kami, apalagi terjadi dua hari berturut-turut. Ini kenyataan yang harus kami hadapi sebagai pelaku usaha yang bergantung pada listrik PLN,” keluh salah seorang pelaku UMKM.
PLN ULP Selayar menyampaikan apresiasi atas masukan masyarakat dan menegaskan bahwa langkah pemadaman sementara ini merupakan bagian dari upaya menjaga pasokan listrik tetap andal dan mencegah gangguan yang lebih luas di kemudian hari.
(Aj)























