Selayarnews– Kesuksesan seseorang tidak hanya dilihat dalam kemampuan mengembangkan diri, tetapi menjadi lebih bermakna ketika kesuksesan tersebut, menular di Lingkungan Keluarga, merambah sanak saudara dan dirasakan manfaatnya dalam kehidupan masyarakat, serta terpatri dalam Agama.
Parameter ini nampaknya dapat dilihat dari sosok salah seorang Tokoh Kepulauan Selayar asal Pulau Jampea, Drs. H. Muhtar, MM yang saat ini menjabat sebagai Kepala Badan Pengelolaan Keuangan dan Pendapatan Daerah (BPKPD).
Betapa tidak, ia bukan hanya sukses membangun karir dirinya, yang dimulai dari Pegawai biasa hingga menjadi Pejabat Eselon II, lebih dari itu kesuksesannya juga terlihat dari bagaimana ia membentuk keluarganya dan mendidik anak-anaknya, bahkan bisa dibilang anaknya meraih capaian yang lebih mentereng dari dirinya di usia mereka yang masih terbilang muda.
Kisahnya dimulai saat ia harus meninggalkan kampungnya usai menyelesaikan sekolahnya di Madrasah Tsanawiyah Ujung Jampea, untuk lanjut ke Madrasah Aliyah Negeri (MAN) Selayar.
Kemandirian anak dari Pasangan Suami istri H.Muhammad Asia dan Ibu Halija ini, mulai diuji karena harus meninggalkan orang tua dan hidup menumpang di rumah keluarga di Benteng Selayar.
Pada Tahun 1987, ia berhasil menyelesaikan sekolahnya di MAN Selayar, Muhtar muda kemudian memilih melanjutkan studinya dengan berkuliah di Institut Keguruan dan Ilmu Pendidikan (IKIP/Sekarang UNM), Jurusan Administrasi Pendidikan. Ia menyelesaikan studi S1nya pada tahun 1992.
Bekal kemandiriannya membuatnya memanfaatkan semua peluang untuk tidak lagi membebani orang tuanya pasca berstatus Sarjana.
Ia pun sempat mengabdikan diri dengan bekerja di salah satu Bank Islam di Kabupaten Takalar. Pada periode ini, ia pun berpikir untuk melanjutkan hubungan cintanya dengan sosok perempuan bernama Indra Jauharini Amry ke jenjang yang lebih serius. Perempuan cantik asal Kabupaten Jeneponto yang dikenalnya sejak masa kuliah. Mereka kemudian menikah pada Tahun 1995.
Bekerja di Bank dengan status pegawai tidak tetap, tentu belum menjadi jaminan kemandirian sebuah rumah tangga, apalagi ditambah dengan telah lahirnya anak pertama yang ia beri nama Ahmad Sajjad.
Muhtar, yang baru saja berubah status menjadi seorang ayah mencoba peruntungan baru dengan mendaftar sebagai CPNS Polri, dan diterima pada Tahun 1996. Saat itu ia langsung ditugaskan sebagai PNS di Polda Sulsel dan bertugas di sana, selama hampir satu dekade.
Pada tahun 2007 ia kemudian dipindahkan sesuai dengan latar belakang Pendidikannya, dengan bertugas di Sekolah Polisi Negara (SPN) Batua Makassar.
Sambil menjalankan tugas di SPN Batua, Drs. Muhtar pun memperdalam ilmunya dengan melanjutkan studi S2 di Universitas Muslim Indonesia, Jurusan Magister Manajemen dan lulus pada Tahun 2006.
Pada tahun 2009, ia mendapatkan tawaran dari Pemerintah Kabupaten Kepulauan Selayar untuk pindah tugas ke Kampung halamannya.
Bertugas di SPN Batua merupakan impian banyak orang khususnya di Jajaran Polda Sulsel baik Anggota Polri maupun PNS, namun panggilan untuk mengabdi di kampung halaman juga menjadi motivasi yang cukup besar, sehingga ia pun beralih status menjadi Pegawai Pemerintah Kabupaten Kepulauan Selayar pada Tahun 2009.
Drs.H. Muhtar, MM saat itu langsung dipercaya sebagai Kabid Mutasi Badan Kepegawaian Daerah (BKD/ sekarang BKPSDM), selanjutnya jabatannya naik lagi menjadi Sekretaris BKD.
Ia juga sempat menjabat sebagai Sekretaris DPRD Kabupaten Kepulauan Selayar, sebelum akhirnya pada Tahun 2015 ia resmi menjabat sebagai kepala BKD/BKPSDM hingga Tahun 2022.
Kemudian pada Tahun 2022 ia dipercaya menjadi Kepala Badan Pengelola Keuangan dan Pendapatan Daerah (BPKPD) yang dijabatnya hingga saat ini.
Dalam perjalanan karirnya, Drs.H. Muhtar, MM juga mencatatkan sejumlah prestasi diantaranya mendapatkan Piagam Penghargaan dari Kepala Badan Kepegawaian Negara termasuk BKN Awards 4 Kali, Piagam Penghargaan dari Kepala Kantor Regional IV BKN Makassar 7 Kali, Piagam Penghargaan dari Ketua Komisi Aparatur Sipil Negara 1 kali.
Saat menjabat Kepala BKD ia juga berhasil menerapkan Aplikasi Simpeg, Aplikasi Temanku dan aplikasi e-pangkat, yang sukses mengoptimalkan berbagai layanan kepegawaian berbasis digital.
Di Usianya yang saat ini tengah menginjak 56 Tahun, Suami dari Dra. Indra Jauharini Amry, M.Pd, ini telah memiliki 3 (Tiga) orang anak dan 2 (dua) orang cucu.
Sang Istri, Dra. Indra Jauharini Amry, M.Pd, adalah seorang akademisi, yang saat ini menjabat sebagai Kabag Manajemen Asset Universitas Muhammadiyah (Unismuh) Makassar.
Sementara, Anak pertama Ahmad Sajjad S.Kel, M.Si saat ini tercatat sebagai salah seorang Dosen di Universitas Hasanuddin, selain itu juga merupakan Direktur Utama PT. Taka Bonerate Mandiri, sebuah perusahaan Developer Perumahan, yang beroperasi di Kabupaten Gowa dan Selayar.
Sementara anak keduanya, Aris Muflih, S.Sos juga tak kalah sukses. Memilih berkarir di Politik dengan menjadi Kader Partai Partai Amanat Nasional (PAN), saat ini Aris Muflih telah ditetapkan sebagai Anggota DPRD Terpilih Kabupaten Gowa Sulsel, hasil Pemilu Februari 2024 yang lalu.
Si Bungsu, bernama Aiman Muin, S.T, saat ini sementara melanjutkan pendidikan Pasca Sarjananya di Institut Teknologi Bandung (ITB).
Sukses dalam meniti karir dan merajut keluarga yang terbilang mapan, Drs. H. Muhtar, MM pun belum merasa cukup sebelum kesuksesannya juga dirasakan Masyarakat di Tanah kelahirannya Pulau Jampea.
Didorong jiwa keislaman yang mengakar dalam dirinya dimulai dari bangku Madrasah, Ia pun memantapkan keinginannya untuk mendirikan Pesantren di Pulau Jampea.
Keinginan itu, menjadi lebih kuat setelah bertemu dengan Drs. Ahmad Rasyid, S.H, M.H yang tidak lain adalah Pamannya sendiri, yang bersedia menjadi Pengasuh Pondok pesantren tersebut. Beliau adalah Tokoh Agama yang sudah banyak mengasuh pondok pesantren. Saat itu Ustd. H. Ahmad Rasyid sementara mengajar di pondok Pesantren di Galesong dan bersedia untuk pindah ke Pulau Jampea.
Berbekal niat ikhlas, Drs.H. Muktar, MM mulai mewujudkan keinginannya membangun pesantren. Dengan modal pribadi miliknya, serta beberapa tanah peninggalan orang tuanya, ditambah dengan Wakaf tanah dari beberapa keluarga yang ikut mendukung keinginannya, pada tahun 2020, niat ikhlas itu pun mulai terealisasi.
Ia mendirikan Pesantren Darul Ulum Pao Etang Jampea di bawah Yayasan Perguruan Islam Jampea (Yapisja).
Pesantren ini berhasil mendapatkan Akreditasi dari Badan Akreditasi Nasional (BAN) Sulsel Tahun 2023 dan sukses menamatkan Alumni pertamanya pada 12 Mei 2024 yang lalu.
Sosok Drs. H. Muhtar, MM, yang inspiratif dalam membina karir dan keluarga, serta memiliki kepedulian dalam bidang Pendidikan dan Keagamaan, membuatnya saat ini telah menjadi pribadi yang ditokohkan di Tanah Kelahirannya Pulau Jampea.
Pengalaman kerja di berbagai bidang mulai dari perbankan, Lingkungan Kepolisian, Kepegawaian, Parlemen, dan Keuangan, dinilai cukup mumpuni untuk menjadikannya sebagai salah satu figur Kepemimpinan di Kabupaten Kepulauan Selayar.
(Red)