Selayarnews.com — Mahasiswa Program Studi Kesejahteraan Sosial kelas B semester 4 UIN Alauddin Makassar menyelenggarakan seminar edukatif bertema “Ngobrol Asyik Tanpa Sakit Hati: Komunikasi Sehat di Dunia Digital” yang bertempat di Perpustakaan SMA Negeri 10 Gowa.
Kegiatan ini dibuka oleh Dr. Sadhriany Pertiwi Saleh, S.Ip., M.Si., Sekretaris Jurusan Program Studi Kesejahteraan Sosial UIN Alauddin Makassar, yang juga tampil sebagai narasumber pertama. Dalam presentasinya berjudul “Cerdas Digital: Bukan Sekadar Online”, Dr. Sadhriany menyoroti pentingnya kesadaran digital di kalangan generasi muda. Beliau menekankan lima pilar utama dalam membangun kesadaran digital, yakni:
- Etika Digital
- Privasi
- Jejak Digital
- Literasi Media
- Keamanan Digital
Kelima aspek ini dianggap esensial dalam membentuk karakter generasi muda yang bijak dan bertanggung jawab dalam bermedia.
Narasumber kedua, Suriyani Musi, S.Sos., M.I.Kom., dosen pengampu mata kuliah Komunikasi Lintas Agama dan Budaya di UIN Alauddin Makassar, menyampaikan materi bertajuk “Digital Yes, Drama No”. Ia membahas berbagai tantangan yang dihadapi masyarakat di era digital, seperti hoaks, ujaran kebencian, dan drama online, serta mendorong para siswa untuk menjadi netizen yang bijak, produktif, dan beretika.
Seminar ini juga mendapat apresiasi dari pihak sekolah. Kepala UPT SMAN 10 Gowa, Ansar A. S., S.Pd.I, dan Wakil Kepala Sekolah Bidang Kurikulum, Resova, S.T.P., M.Pd., turut hadir dan menyampaikan dukungan terhadap kegiatan yang dinilai sebagai langkah positif dalam menanamkan literasi digital sejak dini di lingkungan sekolah.
Kegiatan berlangsung secara interaktif melalui sesi diskusi dan tanya jawab yang disambut antusias oleh para siswa. Format seminar yang santai namun sarat makna berhasil menarik minat peserta dan menciptakan suasana belajar yang menyenangkan.
Salah satu panitia, Windi Aulia, yang bertugas di bagian konsumsi, mengungkapkan bahwa kegiatan ini merupakan bagian dari penilaian Ujian Tengah Semester untuk mata kuliah Komunikasi Lintas Agama dan Budaya.
“Seminar ini menjadi bagian dari penilaian UTS kami. Tapi lebih dari itu, tema yang diangkat sangat penting dan bermanfaat dalam kehidupan sehari-hari,” ujarnya.
Melalui kegiatan ini, mahasiswa Kesejahteraan Sosial B semester 4 tidak hanya mengimplementasikan pembelajaran teori ke dalam praktik nyata, tetapi juga ikut berkontribusi dalam membangun kesadaran akan pentingnya komunikasi yang sehat dan bijak di era digital, khususnya bagi kalangan pelajar.