Selayarnews.com – Asrama Himpunan Pelajar Mahasiswa Kepulauan Selayar (HPMKS) diporandakan sekelompok orang yang mengatasnamakan pengurus sah DPP HPMKS, Minggu malam (18/6/2017) sekira pukul 21. 30 Wita.
Sekelompok orang itu memaksa penghuni Asrama yang beralamat di Jalan Pelita Raya Tengah IV, Kecamatan Rappocini, Makassar untuk keluar. Mereka pun memporandakan barang-barang milik penghuni Asrama. Tak hanya itu, salah satu penghuni nyaris dikeroyok lantaran melarang tindakannya.
Menurut keterangan salah satu penghuni Asrama, Henriawan asal Kecamatan Pasilambena saat ditemui dilokasi mengaku kaget dengan tindakannya yang tidak manusiawi itu.
“Saya masih baring-baring di kamar, tiba-tiba datang sekelompok orang na paksa untuk mengangkat semua barang-barangnya teman-teman,” terang Henri.
Namun demikian, Henri mengaku sempat melarang upaya sekelompok orang yang mengatasnamakan pengurus itu. Tetapi, mereka tetap ngotot masuk dan mengangkat sendiri barang-barang didalam. “Lihat saja semua diporandakan dan mereka angkat semua keluar,” ujar hendi sambil menunjukkan barang-barang yang berada diluar.
“Mereka juga sempat pukul saya, untung saya menghindar. Kerah bajuku sudah ditarik dan leherku di cekik,” ungkap Hendri ketika ditemui dilokasi kejadian.
“Ada sekitar 10 orang lebih yang datang, na paksa teman-teman untuk angkat semua barang-barang didalam. Mereka mengaku pengurus tapi kok begitu sikapnya, kita ini juga punya hak untuk tinggal di asrama,” sambung Amir, Mahasiswa Fakultas Ekonomi UMI Makassar dengan nada heran.
“Kalau kau menganggap dirimu pengurus kenapa kau larang kami tinggal, baru ini asrama waktu kita datang seperti gudang baru lagi kita bersihkan. Tapi kenapa mereka tiba-tiba mau usir kita semua bahkan barang-barang semua diangkat keluar,” tuturnya.
Sementara Itu, Rusdino yang juga merupakan salah satu penghuni Asrama mengaku geram atas tindakan tidak etis yang ditengarai oleh sekelompok orang tersebut. “Saya heran dengan aksi kawan-kawan, katanya masyarakat ilmiah tapi tindak-tanduknya tidak mencerminkan inteltualitas, kayak dia yang punya ini asrama,” ujarnya.
“Tindakan mereka ini bak preman, tidak lebih seperti kompeni-kompeni tempo doloe. Sangat tidak etis caranya. Saya kira ada etika dan tatakrama kalau mau masuk rumah, tapi ini sungguh tidak mempertontonkan sebagai seorang intelektual,” tutur pria yang akbar disapa La Dino.
“Tindakan mereka sudah diluar urusan internal HPMKS. Kalau ada polemik internal jangan sangkutpautkan dengan teman-teman yang tinggal didalam apalagi memaksa mereka keluar bahkan sampai mencekiknya, mereka juga adalah warga HPMKS dan punya hak untuk tinggal,” tambahnya.
Sekedar diketahui, Asrama tersebut saat ini dihuni oleh kisaran 15 Mahasiswa asal Selayar Kepulauan, Kabupaten Kepulauan Selayar. Asrama tersebut juga tercatat sebagai aset milik Pemda Selayar.
****
DA