Selayarnews– Event Budaya Festival Assiring Bitombang yang digelar di Lingk. Bitombang Kel. Bontobangung Kec. Bontoharu Kab. Kepulauan Selayar, Sabtu (18/05) Sukses mengundang ribuan pengunjung.
Dari pantauan selayarnews pengunjung bukan hanya dari Lokal Selayar, namun beberapa datang dari Makassar, Toraja, Batam dan Surabaya. Bahkan Turis mancanegara dari Malaysia dan Prancis turut serta berbaur dengan ribuan pengunjung yang memadati Kampung tua Bitombang.
Meskipun Hujan, tak menyurutkan niat pengunjung untuk menikmati sajian pergelaran kesenian yang ditampilkan. Suasana berbeda dari pagelaran lainnya, Assiring Bitombang telah mengemas acara dan menjadikan hampir seluruh Wilayah lingkungan Bitombang sebagai panggung Pagelaran.
Pengunjung harus berjalan sejauh kurang lebih 650 Meter untuk dapat menikmati puluhan pagelaran kesenian lokal yang disajikan.
Dipintu masuk Pengunjung sudah dihibur dengan kehadiran Puisi yang diiringi seruling khas langsung dari kreator event Misbah Daeng Bilok. Ditempat yang sama Puluhan anak-anak juga terlibat langsung menyanyikan kelong-kelong Bontobangung.
“Kelong-kelong ini adalah nyanyian yang biasa dinyanyikan orang-orang tua khususnya di Bontobangun. Kebiasaan ini masih bertahan hingga periode 1960-1990, ini yang kemudian didengungkan kembali dan hampir seluruh anak-anak di Bitombang dapat menyanyikannya kembali” kata Misbah beberapa waktu lalu.
Setelah merasakan keceriaan anak-anak Bontobangun menyanyi lagu nenek-nenek mereka, para pengunjung kemudian berjalan sejauh kurang lebih 150 Meter untuk kemudian disambut dengan Peragaan Kuntaw, sejenis tarian beladiri yang diperagakan oleh 2 orang laki-laki dengan diiringi Musik tradisional.
Dari titik kedua, Penonton kemudian ditunggu pada jarak sekitar 100 meter oleh barisan Ganrang Bulo. Puluhan pemuda memainkan musik yang menggunakan batangan bambu yang dibuat menjadi rangkaian menarik, dipukul berirama mengiringi lagu yang dinyanyikan seorang yang memimpin peragaan ini.
Dari titik ini, pengunjung kemudian harus berjalan lagi sekitar 100 Meter untuk menyaksikan Tarian Bitombang. Sebanyak 3 Gadis Bitombang menari di atas Panggung Batu yang diiringi musik tradisional.
Tak jauh dari lokasi itu Pengunjung kemudian disambut dengan tarian Pakoko dan pasoong. Barisan perempuan dan laki-laki yang membawa barang hasil berkebun dengan cara “A’lembara” (dipikul) dan Assoong (dijunjung).
Dari tempat ini sebuah jalan Lorong di Bitombang, menampilkan peragaan Gilingan Batu, dua orang nenek berusia kurang lebih 70 tahunan terlibat langsung memperagakan kegiatan menggiling jagung ini, hanya beberapa meter juga terdapat Assung batu, tiga orang perempuan menggunakan batang kayu (Alu) menumbuk padi hingga menjadi beras dan tepung terigu.
Menjelang titik akhir ditempat ini juga dipamerkan Museum Kampung Bissorang. Pengunjung dapat melihat benda-benda budaya dari kebiasaan Assiring warga Bitombang masa lampau.
Di ujung kampung Pengunjung kemudian dihibur Tarian kolaborasi diringi Musik Tradisional yang dikemas apik dan menarik, yang didukung gabungan sanggar seni.
Acara Festival Bitombang diramaikan dengan Musik Tradisi, Pembacaan Puisi, Kuntao (Silat Kampung), Tarian Pakoko, Nyanyi Bitombang, Pasar Kampung, Museum Kampung, Assoong dan beberapa pagelaran budaya lainnya.
Untuk diketahui Kegiatan Assiring Bitombang ini dibuka oleh Wakil Bupati Kepulauan Selayar H. Saiful Arif dan dihadiri oleh Ketua Tim Penggerak PKK Hj. Musrifah Basli Ali, Camat Bontoharu, Kapolsek Benteng, Lurah Bontobangung dan beberapa pejabat lainnya. Mereka semua menyatu dengan Warga menikmati suasana kampung Bitombang.
Suasana event penuh keakraban, festival ini hampir melibatkan seluruh warga Bitombang dimana hampir setiap rumah di Bitombang, menyiapkan sajian “Assaji” untuk menyambut tamu yang datang dan mampir ke rumahnya.
“Saya mampir di tiga rumah yang saya kenal, suasananya seperti lebaran. Ternyata assaji ngase’i (Menyiapkan makan untuk tamu)” ungkap Tenri, salah seorang Pengunjung dari Benteng.
(AS)