Selayarnews – Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kabupaten Kepulauan Selayar menggelar Talk Show bertajuk “Gerak bersama mengawal tahapan Pemilu 2024” di Gedung PKK Selayar, Kecamatan Benteng, Sabtu (18/6/2022) malam.
Ketua KPU Kepulauan Selayar, Nandar Jamaluddin mengatakan acara Talk Show yang diselenggarakan KPU Selayar merupakan sosialisasi awal tahapan dan jadwal penyelenggaraan Pemilu kepada masyarakat sesuai ketetapan Peraturan KPU Nomor 3 Tahun 2022 yang disahkan pada Kamis, 9 Juni 2022.
“Kita menginginkan dengan Talk Show ini semua informasi-informasi terkait tahapan penyelenggaraan Pemilu tersampaikan dengan baik kepada publik, setidak-tidaknya reprsentasi yang hadir pada malam ini,” ucap Nandar.
Nandar membeberkan, KPU Kepulauan Selayar selanjutnya akan menggelar pertemuan dan rapat bersama stakholder dan masyarakat untuk mensosialisasikan tahapan lanjutan terkait penyelenggaran Pemilu 2024.
“Kita berharap dengan adanya sosiliasi ini dan sosialisasi yang akan datang, warga Selayar semakin tercerahkan atau teredukasi dengan informasi kepemiluan, yang berujung pada hadirnya pemilih yang berkualitas, bertanggung jawab dan cerdas,” jelasnya.
Acara Talk Show yang dipandu oleh host Andre Suardi Piongdjongi, turut dihadiri oleh Wakil Bupati Selayar, H. Saiful Arif. Ia mengharapkan, Kepulauan Selayar menjadi daerah paling aman penyelenggaraan Pemilu 2024.
“Polda Sulawesi Selatan pada Pilkada 2020, awalnya menetapkan Kepulauan Selayar sebagai salah satu zona merah penyelenggaraan Pemilu yang berarti sangat rawan. Namun dengan kerja keras dan koordinasi yang baik , kita bersama-sama mampu membalik keadaan itu, bahwa bukan Selayar paling rawan, tetapi Selayar paling aman,” ujarnya.
Pantauan Selayarnews, Talk Show KPU Kepulauan Selayar juga dihadiri oleh Anggota KPU Sulsel, Uslimin; Komisioner Bawaslu Selayar; Unsur forum komunikasi pimpinan daerah; Perwakilan Partai Politik; Organisasi kepemudaan, Mahasiswa dan Awak media.
Talk show berjalan alot saat memasuki sesi diskusi, berbagai masukan bahkan kritikan muncul dari Papol, Ormas dan Mahasiswa, yang banyak menyoroti Praktek Money Politik.
Meskipun demikian Ketua KPU Nandar Jamaluddin menegaskan bahwa kritikan merupakan salah satu spirit yang akan menguatkan dan menjadikan penyelenggara Pemilu lebih baik kedepannya.
Sehubungan dengan Money Politik, Kajari Adi Nuryadin Sucipto, pada kesempatan ini menjelaskan bahwa dukungan masyarakat sangat diperlukan. Jika menemukan segera Laporkan ke Bawaslu. Salah satu permasalahan dalam pengungkapan Kasus Money politik adalam masalah pembuktian.
” Tidak harus foto atau video, ada uang ada kesaksian yang menerima, yang melihat dan mengetahui identitas yang memberi, tujuan memberi untuk mengarahkan pemilih, itu sudah cukup untuk pembuktian” kata Kajari.
Meskipun demikian ia menjelaskan pentingnya upaya untuk bersama melawan praktek Money Politik. Jika masyarakat tidak mau menerima dan peserta pemilu tidak memberi maka praktek tersebut tidak akan pernah terjadi.
Anggota KPU provinsi Sulsel Uslimin, juga ikut menanggapi topik ini. Menurutnya setiap upaya untuk melawan money politik itu sekecil apapun itu patut dihargai. Iya mengutip kisah Pipit dan semut pada kisah Nabi Ibrahim saat dibakar api.
” Semut dicomoh karena membawa air, padahal airnya tidak akan sanggup memadamkan api. Namun upaya semut menunjukkan adanya niat dan keberpihakan terhadap kebenaran” kata Uslimin. (AJ)























