Benteng – Sebagai upaya pencegahan bertambahnya penularan wabah covid-19 di Kabupaten Kepulauan Selayar, tim medis bersama tim Gugus Tugas Percepatan Penanganan (GTPP) Covid-19, melakukan rapid test massal terhadap para pedagang di Pasar Sentral Bonea Benteng, Sabtu (18/7/2020).
Juru bicara GTPP Covid-19 Kabupaten Kepulauan Selayar dr. Husaini, M. Kes, mengatakan untuk memutus mata rantai penularan Covid-19 maka harus dilakukan tracking sebanyak-banyaknya, terlebih di Selayar sudah masuk dalam transmisi lokal.
Menurut dr. Husaini, pedagang pasar sangat rawan terapapar covid-19, karena dinilai banyak kontak antar sesama pedagang, dan pembeli.
“Targetnya kita 80 persen pedagang pasar dapat di rapid test. Mudah-mudahan tidak ada yang positif covid-19 setelah ada tindakan swab dari hasil rapid test reaktif,” ujar dr. Husaini.
Senada dengan Kepala UPT Puskesmas Benteng dr. Frengky Wijaya bahwa rapid test massal dilakukan menyusul Selayar sudah ada penularan setempat, maka kita cari tempat berkumpulnya orang dengan skala besar. Tujuannya adalah bagaimana kita menjaring dengan melakukan screening sekaligus memberikan edukasi kepada masyarakat tentang pentingnya menerapkan protokol kesehatan.
“Inti kegiatan ini bagaimana kita mempercepat rantai penularan covid-19, sehingga tidak ada lagi penularan-penularan baru yang menjadikan bertambahnya kasus positif baru di Kabupaten Kepulauan Selayar,” kata dr. Frengky Wijaya.
Terpantau dari 307 orang yang berhasil dirapid test, empat orang pedagang diantaranya reaktif, masing-masing K (45) alamat Kecamatan Benteng, RS (60) alamat Kecamatan Benteng, S (47) alamat Kecamatan Benteng, dan N (46) alamat Kecamatan Benteng.
Dari hasil rapid test yang reaktif, langsung diambil tindakan dengan pemeriksaan Swab untuk dikirim sampelnya ke Makassar Sulawesi Selatan.
Jubir GTPP Covid-19 mengemukakan bagi yang reaktif akan diedukasi agar bisa isolasi mandiri di rumah, sembari menunggu hasil Swab dari Makassar.
KTU UPT Pasar Sentral Bonea Benteng, Saiyed Rahman, SE, kepada media ini mengemukakan bahwa dari sekitar lima ratusan pedagang yang terdaftar, namun sejauh ini yang aktif hanya dikisaran tiga ratusan orang.
“Walaupun ada rapid test massal, tapi aktivitas pasar hari ini sama seperti hari-hari biasa,” ucap Saiyed Rahman.
Sementara Siswanto, salah seorang dari sekian banyak pedagang pasar yang sempat dirapid test menyampaikan tanggapannya. Menurut dia, rapid test perlu ditakuti. Ia menilai tindakan yang dilakukan oleh tim medis bersama tim GTPP Covid-19 sangat bagus, guna untuk mengetahui lebih awal bagaimana imunitas tubuh bekerja.
Meski demikian ia tak memungkiri bahwa selama pandemi covid-19, omset jualannya menurun drastis. Siswanto berharap wabah Covid-19 segera berakhir. “Terima kasih tim medis dan gugus tugas, semoga wabah ini segera berlalu,” tutup Siswanto. (HUMAS/IM)