Selayarnews-Warga binaan pemasyarakatan (WBP) Rumah Tahanan Negara Kelas IIB Selayar kreatif mengubah limbah batok kelapa menjadi miniatur perahu phinisi yang unik. Hal ini diungkapkan oleh Kepala Rutan Selayar, Nana Herdiana dalan keterangannya, Sabtu (20/05/2023).
“Limbah batok kelapa ini biasanya dibuang begitu saja. Namun, ditangan WBP Rutan Selayar, limbah tersebut bisa dijadikan kreasi seni yang bernilai jual,” kata Nana.
Menurut Nana tangan terampil WBP ini hanya membutuhkan waktu 2 sampai 3 hari untuk membuat satu kerajinan tangan berupa miniatur Perahu Phinisi dari batok kelapa.
“Miniatur ini dijual kepada masyarakat dengan harga 50 Ribu s.d 100 Ribu dan telah dipamerkan pada kegiatan yang dilaksanakan oleh Pemda Selayar,” ucapnya.
Nana mengungkapkan program ini merupakan kegiatan kreatifitas yang ada di Rutan Selayar. Ini juga sebuah program pelatihan produktif yang telah diperkenalkan kepada para warga binaan sebagai bagian dari upaya rehabilitasi dan reintegrasi sosial.
“Melalui program ini, para narapidana dilatih untuk membuat hiasan ruang tamu yang unik dan kreatif menggunakan bahan-bahan daur ulang seperti batok kelapa, koran dan bambu,” ujarnya.
Selain itu warga binaan juga belajar membuat berbagai hiasan ruang tamu yang mencakup kapal phinisi miniatur dari batok kelapa, tempat tisu yang indah dari koran, serta miniatur becak dan sepeda onthel yang unik dari bambu.
“Pelatihan ini bertujuan untuk mengembangkan keterampilan kreatif dan mengajarkan nilai-nilai kewirausahaan kepada para narapidana,” ungkap Nana.
Hal ini diapresiasi oleh Kepala Kantor Wilayah Kementerian Hukum dan HAM Sulawesi Selatan (Kanwil Kemenkumham Sulsel), Liberti Sitinjak. Ia menyampaikan melalui program tersebut dapat melatih kreatifitas WBP jiwa wirausaha mereka agar menjadi bekal setelah selesai menjalani pidana.
“Hal seperti dapat meningkatkan Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP) Kementerian Hukum dan HAM sehingga dapat memberikan dampak positif terhadap perekonomian di negara kita,” jelasnya. (Aj)