Selayarnews – Upaya percepatan pembangunan terus digenjot oleh Bupati Kepulauan Selayar, Muhammad Natsir Ali, melalui pendekatan kolaboratif lintas sektor.
Dalam sepekan terakhir, intensitas komunikasi dan koordinasi lintas institusi ditingkatkan secara signifikan oleh orang nomor satu di Bumi Tanadoang tersebut. Sejumlah pihak strategis telah ditemui, mulai dari instansi pemerintahan, Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Jeneberang, pihak Pertamina, hingga pertemuan dengan sejumlah investor dan jajaran pemerintah kabupaten tetangga. Tujuannya satu, mencari solusi konkret untuk mendorong kemajuan dan mengurai persoalan-persoalan krusial yang dihadapi masyarakat Selayar.
Pada Selasa (22/4), Bupati Natsir Ali melanjutkan agenda strategisnya dengan melakukan kunjungan ke Universitas Hasanuddin (Unhas) Makassar. Bertempat di Gedung Rektorat Unhas, Jalan Perintis Kemerdekaan, ia bertemu langsung dengan Rektor Prof. Jamaluddin Jompa. Pertemuan itu berlangsung produktif dan penuh semangat kerja sama. Berbagai topik penting dibahas, mulai dari isu pengelolaan ruang laut, pengembangan potensi perikanan tangkap dan budidaya, penguatan sektor pariwisata, hingga strategi pengembangan sumber daya manusia (SDM) Selayar.
Bupati Natsir Ali dalam pertemuan tersebut menekankan pentingnya membangun sinergitas berkelanjutan dengan kalangan akademisi untuk merancang kebijakan pembangunan berbasis riset dan kebutuhan lapangan.
Ia menyampaikan bahwa keterlibatan kampus, khususnya Unhas sebagai institusi pendidikan terkemuka di kawasan timur Indonesia, akan menjadi mitra strategis dalam membangun perencanaan pembangunan yang berkelanjutan dan adaptif terhadap tantangan lokal.
“Kami sangat berharap adanya kolaborasi dari berbagai stakeholder pembangunan, termasuk perguruan tinggi, untuk kemajuan Selayar dan peningkatan kesejahteraan masyarakat kami,” ujar Bupati Natsir.
Merespons hal tersebut, Rektor Unhas Prof. Jamaluddin Jompa menyatakan komitmen kuat lembaganya dalam mendukung Pemerintah Kabupaten Kepulauan Selayar.
Ia menilai Selayar adalah contoh penting dalam konteks penerapan kebijakan desentralisasi sektor kelautan, khususnya dalam hal pendelegasian kewenangan pengelolaan ruang laut yang selama ini sepenuhnya berada di tangan provinsi sebagaimana diatur dalam Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014.
“Unhas akan mendorong percepatan regulasi tingkat provinsi yang memungkinkan pendelegasian kewenangan itu ke kabupaten, terutama untuk kawasan kepulauan seperti Selayar yang sangat bergantung pada sektor kelautan,” ungkapnya.
Rektor Unhas juga mengapresiasi rencana pembangunan Tempat Pelelangan Ikan (TPI) oleh Pemkab Selayar yang akan dibangun secara terintegrasi di dua sisi bagian selatan Pulau Selayar.
Ia menyatakan kesiapannya untuk mengerahkan dukungan teknis dari kampus melalui kajian dan pendampingan lapangan. Lebih lanjut, Prof. Jamaluddin menyampaikan bahwa pihaknya mendukung penuh program-program unggulan Kabupaten Selayar, di antaranya Gerakan Menanam Lima Juta Pohon Kelapa (Gemerlap), peningkatan kapasitas SDM lokal, dan program pemberdayaan lainnya.
Setelah agenda bersama Rektor Unhas, rombongan Pemkab Selayar yang terdiri dari Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan, Kepala Dinas Pariwisata, serta Kepala Bapperida, melanjutkan diskusi teknis ke Fakultas Vokasi Unhas. Di sana, mereka disambut langsung oleh Dekan dan jajaran fakultas, memperdalam bahasan soal kemitraan pendidikan vokasi yang terarah pada penguatan kompetensi tenaga kerja lokal Selayar.
Sebagai informasi tambahan, kerja sama antara pemerintah daerah dan institusi pendidikan tinggi seperti Unhas merupakan praktik yang banyak didorong dalam kebijakan pembangunan nasional.
Kementerian Dalam Negeri RI dan Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi sejak tahun 2022 telah mendorong kolaborasi perguruan tinggi dan pemerintah daerah melalui program Smart Governance dan Kampus Merdeka, guna menciptakan ekosistem pembangunan berbasis ilmu pengetahuan. Sinergi ini menjadi sangat relevan bagi daerah kepulauan seperti Selayar yang memiliki karakter geografis dan tantangan pembangunan yang khas.
(Hms/Red)