Selayarnews– Warga Binaan Pemasyarakatan (WBP) Rumah Tahanan Negara (Rutan) Kelas IIB Selayar Kemenkumham Sulsel berhasil mengolah limbah batok kelapa menjadi jam tangan yang bernilai ekonomi tinggi, Senin (23/05/20220).
Rutan Selayar memberikan berbagai macam pembinaan kepada WBP selama menjalani masa pidananya diantaranya ialah pembinaan kepribadian, kerohanian, dan terakhir kemandirian, bentuknya ialah dalam berbagai macam keterampilan kerja.
Lebih lanjut, pembuatan Jam tangan dari limbah batok kelapa ini dipelajari secara otodidak melalui video youtube dengan bimbingan staff pelayanan tahanan.
Selain dapat mengurangi limbah buah tropis ini yang notabene sangat melimpah di daerah Selayar, produk ini juga bernilai ekonomi tinggi. Satu buah arloji dibandrol dengan harga mulai Rp200.000 hingga Rp400.000.
Hasil dari penjualan kerajinan tangan tersebut selain menjadi tambahan penghasilan bagi warga binaan, juga menjadi pemasukan bagi negara dalam bentuk pendapatan negara bukan pajak (PNBP).
Kepala Rutan Selayar, Nana Herdiana mengungkapkan jika warga binaan harus dibekali dengan berbagai keterampilan sehingga dapat bermanfaat bagi masyarakat ketika bebas nanti.
“Dengan berbagai keterampilan yang diberikan, kami berharap warga binaan dapat menjadi pribadi yang lebih baik dan dapat bermanfaat bagi masyarakat.” Ungkap Nana.
Rutan Selayar akan terus meningkatkan pembinaan seperti ini dengan mengikuti perkembangan yang ada. Terlebih saat ini arus informasi sudah sangat mudah, sehingga banyak hal yang bisa dilakukan dengan memanfaatkan teknologi yang ada.
Untuk diketahui, selain jam tangan adan berbagai keterampilan yang juga digelar oleh Rutan Selayar, seperti pembuatan kerajinan tangan, membuat olahan makanan, pertukangan, perkebunan hingga pengelasan.
Bahkan WBP telah memproduksi berbagai jenis produk seperti tempat tissu, bingkai foto dan lampu hias. (AL fath)























