Selayarnews– Pj Gubernur Sulawesi Selatan Bahtiar Baharuddin, memberikan apresiasi khusus pada penampilan para Penari dari Sanggar Seni Tanadoang, yang menampilkan Tarian Massal “Tupa’biring” sebagai Tarian Pembuka acara “Opening Ceremony” Festival Takabonerate 2024 di Taman Pusaka Benteng, Kepulauan Selayar, malam ini Jum’at (26/10)
Menyaksikan penampilan putra-putri Selayar tersebut, ia bahkan terdorong untuk mengadakan sebuah Festival Tarian Tahun depan. Ia mengatakan bahwa Penampilan para penari sangat luar biasa yang mencerminkan sikap dan budaya keseharian Masyarakat Sulawesi Selatan.
” Sebuah tarian yang luar biasa, mencerminkan budaya, sikap mental, sopan santun dan adat Istiadat Masyarakat Sulawesi Selatan. Saya harap Pak Kadis Tahun depan ada Festival Tari. Ini luar biasa, tidak kalah dengan Penampilan Tarian di acara-acara Nasional , ini pasti latihannya berbulan-bulan, saya ucapkan terima kasih kepada para Penari hebat” kata Pj. Gubernur Bahtiar Baharuddin.
Penari yang terdiri dari 72 orang putra-putri ini juga tidak luput dari Perhatian Ketua Tim Penggerak PKK Provinsi Sulsel Sofha Marwah yang terpantau juga ikut mengabadikan penampilan para penari dengan menggunakan ponsel pribadinya. Bersama suaminya, ia terlihat beberapa kali berbincang dan memberikan tepuk tangan sambil menyaksikan tarian tersebut.
Menurut Bahtiar Baharuddin, penampilan penari Sanggar Seni Tanadoang tidak kalah dengan penari yang biasa tampil pada event-event tingkat nasional.
“Tariannya hebat, kita di Sulsel ada banyak tarian, tarian ini adalah hasil cipta rasa karsa manusia yang mencerminkan nilai budaya masyarakat. Kita menghargai pekerja seni. Jadi barangkali kita perlu buat event yang lebih besar khusus seni,” ucap Pj Gubernur Sulsel dalam sesi Wawancara usai kegiatan Pembukaan.
Sementara Wakil Ketua Sanggar Seni Tanadoang Supriadi kepada awak media mengatakan, tarian massal yang ditampilkan itu menggambarkan aktivitas masyarakat pesisir, dengan mengedukasi masyarakat untuk tidak melakukan illegal fishing yang dapat merusak ekosistem laut, dengan memakai alat tangkap tradisional bubu.
“Kami latihan selama satu bulan jelang FTB. Ada 72 penari ditambah 10 orang pemusik, dan delapan orang penata geran,” ungkapnya.
Disebutkan, para penari direkrut siswa dari UPT SMAN 1 Benteng, SMK 5, MAN Selayar, SMPN 1, SMP Barugaiya, Siswa dari SMAN Batangmata serta dari Sanggar Seni Tanadoang sendiri.
Selain Sanggar Seni Tanadoang Selayar, Opening Seremoni Pembukaan FTB juga diisi tarian dari sanggar seni Patonro Dinas Kebudayaan Kota Makassar. (Hms/Red)