Selayarnews – Akibat Peraturan yang berubah-ubah dan tidak Konsisten, Cabor Dayung Selayar mengalami kerugian hingga ratusan juta rupiah.
Kontingen Kepulauan Selayar merasa dirugikan oleh panitia pelaksana, dikarenakan equipment yang dibawanya dari Selayar tidak dapat dipergunakan hingga akhir pertandingan Porprov XVII.
Ketua KONI Jonny Hidayah mengungkapkan, Kerugian yang paling terasa di Cabor dayung karena tidak bisa menggunakan peralatan secara maksimal. Padahal sudah menghabiskan anggaran sekitar ratusan juta untuk pengadaan perahu naga.
” karena ternyata sesampainya di lokasi, panitia merubah aturan yang dimana sebelumnya sudah ada peraturan awal yang kita sepakati bahwa masing-masing kontingen Kabupaten/Kota bisa membawa peralatannya sendiri. Tentu sangat merugikan bagi kami,” Ujarnya.
Ia melanjutkan bahwa untuk menunjang potensi para atletnya bisa tampil maksimal, KONI Kabupaten Kepulauan Selayar menggelontorkan uang ratusan juta untuk melakukan pembelian perahu naga dengan standarisasi PON, jauh hari sebelum ajang Porprov dimulai.
“Untuk perahu naga kami itu beli dengan harga yang tidak murah dan menelan anggaran ratusan juta rupiah, kami memang sengaja untuk mengadakan fasilitas tersebut agar para atlet kami kedepannya bisa lebih berkembang atau naik level ke tingkat nasional bahkan internasional.” Tandasnya.
Panitia juga pada dasarnya mengizinkan untuk membawa peralatan sendiri dan hal itu jelas tertuang dalam handbook yang dikeluarkan panitia Porprov sendiri.
“makanya kami bawa menggunakan truk untuk diangkut ke lokasi Porprov dan biaya sewa untuk truk itu juga hingga puluhan juta untuk dibawa ke lokasi Porprov” tambahnya
Hal senada diungkapkan Ansar Leo selaku pelatih, ia mengatakan bahwa perahu naga milik Selayar hanya sempat bertanding diawal dan selebihnya sudah dibuatkan peraturan oleh panitia perahu naga milik Selayar tidak bisa digunakan.
“Sempat kami gunakan sendiri diawal pertandingan pada beberapa babak penyisihan dan beberapa babak semi final setelah itu panitia merubah peraturan bahwa perahu naga Selayar bisa digunakan dan dipinjamkan buat tim lain jika perahunya free. Setelah itu keesokan harinya peraturan panitia berubah lagi dan perahu naga milik kami sama sekali sudah tidak bisa kami gunakan hingga pertandingan dayung selesai kemarin,” Jelas Ansar Leo.
Tim Dayung Kontingen Kebupaten Kepulauan Selayar berhasil meraih medali dengan total 17 medali.
“Target kami 15 medali emas karena kami percaya dengan kemampuan atlet kami yang ada beberapa juga dari PON jika menggunakan peralatan perahu naga kami. Tapi meski demikian kami berhasil meraih 8 medali emas, 4 medali perak dan 5 medali perunggu,” Tukasnya.
Diketahui bahwa, Kontingen Kabupaten Kepulauan Selayar ikut bertanding dalam 15 cabang olahraga yang diikutinya dengan menurunkan sekitar 300 atlet pada ajang bergensi tersebut. (Bolls)