Benteng – Madrasah Wisata di Kabupaten Kepulauan Selayar hari ini launching dan diresmikan langsung oleh Drs. K.H. Khaeroni, M.Si selaku Kepala Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Sulawesi Selatan.
Dalam kegiatan itu, juga turut dihadiri oleh Sofanul Hidayatullah selaku Kepala Madrasah Aliyah Negeri Kepulauan Selayar, Drs.Abdul Gani,M.Si selaku Komite MAN Kepulauan Selayar, Dr. H. Nur Aswar Badulu, M.Si selaku Kepala Kantor Kemenag Kabupaten Kepulauan Selayar,Syamsu Mardin selaku Kepala BLK Kabupaten Kepulauan Selayar, M. Yunan Krg. Tompobulu selaku Asisten Pemerintahan Setda Kepulauan Selayar yang mewakili Bupati, Mahdalija selaku Ketua DPC Masyarakat Sadar Wisata (Masata) Kabupaten Kepulauan Selayar serta para Guru MAN Kepulauan Selayar di saung Anjoro Student Learning Center MAN Kepulauan Selayar, Kelurahan Putabangung, Kecamatan Bontoharu, Kamis (1/6).
Dalam sambutannya, Drs. K.H. Khaeroni, M.Si membuka sambutannya ia mengutip potongan ayat Al Qur’an yang artinya “Janganlah kalian semua membuat kerusakan dimuka Bumi”.
“Jadi kalau ini menjadi Madrasah Wisata, maka saya harapkan agar mendukung atau mengimplementasikan ayat ini. Paling tidak, terutama yang guru-guru bisa menjelaskan kepada siswa bagaimana mengintegrasikan antara ilmu umum dan ilmu agama. Kalau tidak bisa paling tidak mengkorelasikan, kalau tidak bisa paling tidak mengkoneksikan antara disiplin ilmu yang satu dengan disiplin ilmu yang lain,” Ungkapnya.
Ia kemudian meminta agar Madrasah Wisata ini bisa lebih diperjelas dan digali lagi kedepannya agar bisa tepat dan sesuai keinginan bersama agar tercipta peserta didik yang unggul, agamais dan berkualitas.
“Istilah Madrasah Wisata ini harus diperjelas lagi. Apakah ini Madrasah di tempat wisata, apakah Madrasah yang di dalam kurikulumnya ada tentang kepariwisataan, apakah Madrasah ini akan menjadi tempat kunjungan wisata atau Madrasah ini akan menghasilkan output yang tahu tentang pariwisata. Ini ada beberapa pilihan, karena istilah itu mengandung konsekuensi didalamnya. konsekuensi aktifitas didalamnya, konsekuensi kurikulum, konsekuensi tenaga pendidik, konsekuensi program ekstra kurikuler dan lainnya,” Imbuhnya.
Terlepas dari itu, lanjutnya, ia menyinggung tentang betapa pentingnya menjalin silaturahmi sesama manusia sebagai mahluk sosial dengan memiliki skill yang memadai.
“Untuk bisa bersilaturahmi dengan orang bugis, maka kita harus bisa berbahasa bugis, untuk bisa bersilaturahmi dengan orang Indonesia maka kita harus bisa berbahasa Indonesia. Nah sekarang saya tantang agar bagaimana semua anak-anak kita bisa bersilaturahmi atau komunikasi dengan orang dari seluruh dunia, satu-satunya cara adalah dengan berbahasa Inggris,” Imbuhnya.
Ia juga mencontohkan bahwa salah satu lembaga pendidikan yang ada di daerah Jawa sangat diminati karena memiliki suatu yang sangat dibutuhkan dalam dunia pendidikan.
“Gontor itu dicari oleh orang-orang karena dua hal, yang pertama adalah mereka bisa melahirkan anak-anak yang bisa berbahasa Arab dan juga kedua adalah melahirkan yang bisa berbahasa inggris makanya diminati orang di seluruh Indonesia. Dan terkait Madrasah Wisata ini jika mau disosialisasikan hingga ke luar (mancanegara) maka harus bisa berbahasa Inggris, nah inikan tuntutan dan bukan asal nama saja. Kalau itu memang diperlukan maka harua disiapkan guru-gurunya, kurikulum dan lain sebagainya,” Tegasnya.
Ditempat yang sama, M. Yunan Krg. Tompobulu selaku Asisten Pemerintahan Setda Kepulauan Selayar yang mewakili Bupati menyampaikan permohonan maaf kepada seluruh yang hadir karena Muh. Basli Ali belum sempat untuk hadir dalam rangkaian kegiatan tersebut.
“Permohonan maaf dari beliau (Muh.Basli Ali) yang belum sempat hadir karena sehari ini ada beberapa agenda kerja yang sangat padat sehingga saya diurus untuk mewakili beliau,” Ungkapnya.
Ia melanjutkan dengan membacakan sambutan Bupati Kabupaten Kepulauan Selayar yang diwakilinya dalam kesempatan itu.
“Pertama-tama atas nama Pemerintah Kabupaten Kepulauan Selayar, saya mengucapkan terima kasih dan apresiasi yang tinggi kepada MAN Kepulauan Selayar yang mana pada kesempatan ini telah membangun Madrasah Wisata Religius. Semoga apa yang kita harapkan bersama untuk kemajuan MAN Kepulauan Selayar secara khusus dan memajukan daerah Kabupaten Kepulauan Selayar secara umum dapat mempercepat proses Madrasah wisata religius di Kota Benteng Kabupaten Kepulauan Selayar,” Ucapnya.
Dari launching ini, sambungnya, kita ingin memastikan ketika MAN Kepulauan Selayar sebagai Madrasah wisata religius yang sesungguhnya, kita harus dapat mengembalikan Madrasah sebagai makna Madrasah semestinya merupakan sumber belajar yang berbasis wirausaha dengan program-program seperti Agrowisata, peternakan dan juga kerajinan berbasis kearifan lokal.
“Artinya para pelajar yang telah menyelesaikan pendidikannya di MAN sudah dibekali atau di tempa dengan skill atau kemampuan untuk berwirausaha bagi yang tidak mampu melanjutkan pendidikannya ke jenjang yang lebih tinggi. Hal ini sejalan dengan visi misi pemerintah daerah Kabupaten Kepulauan Selayar yaitu mewujudkan Kabupaten Kepulauan Selayar sebagai bandar maritim kawasan Indonesia Timur,” Jelasnya.
Lebih jauh, ia berharap dengan launchingnya Madrasah wisata religius ini bisa menjadi instrumen strategis dalam rangka mewujudkan Kota Benteng sebagai destinasi pendidikan, tidak hanya di Kabupaten Kepulauan Selayar tetapi juga di Provinsi Sulawesi Selatan, sehingga nantinya Kabupaten Kepulauan Selayar bisa lebih dikenal di seluruh pelosok tanah air.
“Sebelum mengakhiri sambutan ini, saya ingin menyampaikan terima kasih kepada Kakanwil Kemenag Provinsi Sulsel, Kepala Kantor Kemenag Kabupaten Kepulauan Selayar dan juga Kepala Madrasah MAN Kepulauan Selayar dan semua pihak atas terealisasinya launching Madrasah wisata religius Kabupaten Kepulauan Selayar. Semoga apa yang kita harapkan bersama bisa terlaksana dengan baik, semoga Allah SWT senantiasa mencurahkan rahmat dan kasih sayangnya kepada kita semua,” Kuncinya.
Bolls