Selayar – Tidak kurang 232,7 miliar rupiah dana APBN telah disalurkan oleh KPPN Benteng untuk mendukung pembangunan dan pertumbuhan ekonomi di Kepulauan Selayar atau 71,97% dari total pagu belanja dan transfer tahun 2020 sebesar 323,3 miliar rupiah.
Menurut Sunaryo selaku Kepala KPPN Benteng mengatakan bahwa realiasi ini jauh lebih tinggi dibandingkan periode yang sama tahun lalu yang hanya mencapai 48,35%.
“Hal ini tidak lepas dari berbagai kebijakan relaksasi ketentuan pelaksanan APBN yang dilakukan oleh Kementerian Keuangan untuk mendorong percepatan realisasi belanja maupun transfer agar tidak kehilangan momentum pemulihan ekonomi yang pada saat ini sedang mengalami tekanan yang berat akibat pandemi covid-19. Selain itu, sinergi yang baik antara KPPN Benteng dengan satker maupun pemerintah daerah setempat juga merupakan faktor yang mendukung capaian realisasi penyaluran dana APBN tersebut,” Ungkapnya, Kamis (3/9).
Penyaluran dana APBN sebesar 232,7 miliar rupiah tersebut terdiri dari belanja satker Kementerian Negara/Lembaga sebesar 89,09 miliar rupiah (62,8% dari total pagu 141,9 miliar rupiah) serta Transfer ke Daerah dan Dana Desa sebesar 143,652 miliar rupiah (79,18% dari total pagu Rp181,4 miliar).
“Realisasi penyaluran Transfer ke Daerah berupa Dana Alokasi Khusus (DAK) Fisik mencapai 89,4 miliar rupiah atau 92,3% dari pagu sebesar 96,9 miliar rupiah. Sedangkan realiasi penyaluran Dana Desa adalah 54,2 miliar rupiah atau 64,16% dari pagu 84,5 miliar rupiah. DAK Fisik digunakan untuk pembangunan aset-aset infrastruktur seperti jalan, irigasi, rumah sakit, perumahan, sarana pariwisata, sanitasi, dan lain-lain. Sedangkan Dana Desa disalurkan kepada 81 desa di Kepulauan Selayar dengan penggunaan utama untuk penyaluran Bantuan Langsung Tunai (BLT) bagi masyarakat terdampak pandemi covid-19 dan kegiatan padat karya tunai,” Terangnya.
Diharapkan realisasi penyaluran dana APBN di Kepulauan Selayar bisa mencapai 75% lebih di akhir September.
“Untuk itu KPPN Benteng terus mendorong percepatan realiasi belanja APBN melalui komunikasi dan koordinasi yang intens dengan satker K/L maupun Pemda,” Bebernya.
Menurut Sunaryo, Pelayanan KPPN yang sepenuhnya masih diselenggarakan secara elektronik tidak menjadi hambatan dalam proses penyaluran dana APBN.
“Dengan dukungan teknologi informasi yang handal yaitu aplikasi SPAN dan e-SPM proses pencairan dana APBN tetap berjalan dengan baik. Diharapkan melalui percepatan realiasasi belanja APBN ini roda pembangunan tetap bergulir, perlindungan kesehatan maupun sosial terus terjaga, dan permintaan terhadap hasil-hasil produksi meningkat sehingga proses pemulihan ekonomi nasional dapat berjalan lebih cepat,” Tutupnya.
Bolls