Benteng – Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nadiem Makarim membuat kebijakan baru dalam dunia pendidikan di masa pandemi Covid-19. Sebagaimana yang telah diketahui bahwa Nadiem telah membolehkan untuk lembaga pendidikan agar membuka kembali proses pembelajaran dengan tatap muka.
Setidaknya terdapat 276 Kabupaten/Kota yang berada di zona kuning dan hijau yang diizinkan kembali membuka sekolah. Sementara 238 Kabupaten/Kota lainnya yang berada di zona oranye dan merah masih dilarang karena berisiko tinggi terkait penularan Covid-19.
Mengomentari hal itu, Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Kepulauan Selayar Drs.Mustakim Kr, MM.Pd mengatakan bahwa apa yang menjadi keputusan dari Menteri Nadiem sudah tepat. Hanya saja menurutnya untuk Kabupaten Kepulauan Selayar belum bisa untuk mengaplikasikan kebijakan tersebut.
“Selayar masih zona orange. Makanya kita belum bisa untuk mengambil langkah dalam kembali membuka sekolah dengan tatap muka karena memang yang diperbolehkan adalah wilayah yang zona kuning dan hijau saja,” Ungkapnya kepada Selayarnews saat ditemui di ruangannya, Rabu (12/8).
Hingga saat ini, proses pembelajaran yang diterapkan di Kabupaten Kepulauan Selayar masih dengan cara luar jaringan (luring) dan juga dalam jaringan (daring).
“Kebijakan beliau (Nadiem) sudah sangat bagus untuk ditindaklanjuti seandainya kita sudah masuk zona kuning karena memang anak-anak kita ini termasuk guru sudah terjadi kejenuhan, karena pembelajarannya secara berkelompok atau luar jaringan sehingga kami juga ditataran Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Kepulauan Selayar sangat berupaya agar bagaimana kegiatan belajar itu dapat berjalan maksimal dan alhamdulillah selama Tiga minggu ini memasuki tahun ajaran baru 2020-2021 pembelajaran berjalan dengan baik cuma dengan berkelompok-kelompok, tidak melakukan pembelajaran tatap muka di sekolah,” Ucapnya.
Mustakim juga menjelaskan bahwa model pembelajaran yang dilakukan di Kabupaten Kepulauan Selayar saat ini adalah dengan cara membentuk kelompok-kelompok belajar di beberapa titik lalu guru akan mendatangi dan memberikan pelajaran kepada siswanya.
“Masing-masing tiap kelompok itu harus dibatasi kerena mengacu pada protokol kesehatan, maksimal sampai 6 orang ada yang dirumah warga dan ada juga dirumah gurunya,” Jelasnya.
Sebelum adanya pandemi Covid-19, pembelajaran bagi siswa-siswi memang dilakukan dengan cara tatap muka akan tetapi semuanya harus diubah agar mencegah penyebaran virus tersebut.
“Kebijakan bapak Menteri memang sangat bagus hanya saja belum bisa menyeluruh. Seandainya kita sudah dikategorikan sebagai zona kuning atau hijau tentunya saya akan buka walaupun secara bertahap,” Tukasnya.
Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Kepulauan Selayar ini juga sudah mempersiapkan beberapa konsep jika nantinya Kabupaten Kepulauan Selayar dikategorikan sebagai zona yang bisa melakukan pembelajaran tatap muka.
“Kemudian jam pelajaran kita atur agar supaya tidak terlalu lama di sekolah. Jadi mungkin maksimal 2 mata pelajaran itu 40 menit dan tidak diberikan istirahat jadi sekitar jam 10 atau 11 sudah bisa pulang. Tapi sampai sekarang kita belum masuk ke zona itu,” Lanjutnya.
Mustakim sebagai Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Kepulauan Selayar menaungi sebanyak 139 Sekolah Dasar (SD), 52 Sekolah Menegah Pertama (SMP) dan 118 Taman Kanak-kanak (TK).
“Sebenarnya model belajar luring tersebut mulai efektif itu di bulan Juli berdasarkan hasil pantauan. Walaupun ada orang tua murid yang mengatakan bahwa mereka lebih senang dengan model dalam jaringan atau daring tetapi kita melihat bahwa tidak semua anak punya sarana seperti handphone misalnya. Makanya kami selalu berdoa mudah-mudahan secepatnya ini Selayar bisa kembali ke zona kuning,” Bebernya.
Lebih lanjut ia juga berharap agar semoga sekolah di Kabupaten Kepulauan Selayar bisa kembali di buka dalam waktu dekat dan dilakukan pembelajaran secara tatap muka.
“Kita harapkan dan kami akan berusaha mencoba setelah kegiatan 17 Agustus nanti, mudah-mudahan Selayar sudah keluar dari zona orange dan kita berusaha untuk kembali membuka sekolah untuk melaksanakan kegiatan belajar secara tatap muka dan tentu saya sangat berharap juga kepada Pemerintah Daerah agar bagaimana kita bisa sama-sama memikirkan agar supaya anak bisa belajar dengan aman dan baik tanpa ada rasa was-was bahwa ini akan terpapar Covid-19,” Harapnya.
Terakhir, ia berharap juga agar Pemerintah Pusat bisa mempertimbangkan kebijakan-kebijakan kedepannya dalam rangka mendukung pembelajaran tatap muka.
“Kalau memang daerah sudah dianggap aman walaupun misalnya tim gugus tugas menyebutkan bahwa daerah ini adalah zona orange, akan tetapi mungkin ada Kecamatan atau Desa di dalamnya itu yang hijau. Ini yang saya harapkan supaya jangan per daerah tetapi per kecamatan diukur agar supaya sekolah-sekolah yang ada di Kepulauan yang notabene tidak ada orang yang keluar masuk selain mereka sendiri, bisa dibuka sekolahnya untuk belajar secara tatap muka,” Tutupnya.
Bolls