Selayarnews.com- Menyikapi sorotan atas permintaan sumbangan terhadap siswa untuk pembangunan mushallah dan tempat parkir yang digagas oleh Komite Sekolah SMA I Benteng, beberapa alumni dari sekolah ini dan pemerhati pendidikan langsung mengambil inisiatif mendiskusikan hal tersebut.
Salah seorang alumni, Zainal Arifin Amus langsung menyampaikan ke beberapa alumni mengenai gagasan pembangunan mushallah oleh masyarakat, terutama alumni SMA 1 Benteng.
Sebab dari lebih 600 siswa, sering banyak siswa yang terlambat untuk masuk pelajaran setelah siang karena harus antri untuk melaksanakan shalat dzuhur.
Dari diskusi awal ini yang juga dihadiri pemerhati pendidikan Rakhmat Zaenal, kemudian menyinggung “siri’ na pacce” keberagamaan, yang lantas menimbulkan apa yang disebut oleh salah seorang peserta sebagai “ketersinggungan relijius”.
Salah seorang tokoh masyarakat Kepulauan Selayar yang merupakan alumni SMA 1, H. Andi Baso Dewarang langsung “tersinggung” dan menyatakan sikap untuk siap menanggung bahan seperti semen dan pasir. Sedangkan Johny Hidayah yang juga merupakan alumni dan saat ini menjabat Direktur Perusda Berdikari dan Ketua KONI Kepulauan Selayar juga langsung menyatakan sikap siap menanggung biaya tukang. Walaupun begitu, sumbangan akan diatur sesuai kebutuhan, sehingga walaupun sudah ada pihak yang menanggung beberapa bahan yang dibutuhkan, sumbangan tetap dibuka. Salah seorang yang hadir, juga langsung menyanggupi untuk menyumbang 5 zak semen.
Hasil pertemuan pertama ini akan dikomunikasikan dengan Kepala Sekolah, dan akan segera dilakukan pembukaan rekening untuk menampung sumbangan dari masyarakat, terutama dari alumni SMA 1 Benteng.
H. Andi Baso yang merupakan pengusaha sukses di daerah ini langsung memberikan uang Rp. 2 juta sebagai biaya pembukaan rekening dan sumbangan awal.
Agar ada transparansi dalam pengelolaannya, pencairan dana ini akan ditandatangani Ketua dan Sekretaris Forum Pemerhati Pendidikan yang langsung dibentuk, dan penggunaannya akan diumumkan secara berkala.
Penggagas pertemuan ini, Zainal Arifin Amus sangat optimis bahwa para alumni akan “tersinggung”, karena ini berkaitan dengan mushallah sekolah dimana mereka pernah menuntut ilmu.
“Dengan melihat semangat setiap angkatan di SMA 1 dalam mengeluarkan biaya untuk Reuni Akbar, tentu pembangunan mushallah untuk sekolah dimana mereka pernah bersekolah, bukanlah satu hal yang berat”, tuturnya.
Mengenai nomor rekening, akan disebarkan melalui media sosial dan grup WA alumni.
(Dikutip dari : Selayar Today)