Benteng – Forum Komunikasi Alumni Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (FOKAL) Kepulauan Selayar menggelar Dialog Demokrasi dengan menghadirkan beberapa pemateri berkompeten baik dari penyelenggara pemilu serta perwakilan Forkopimda Kabupaten Kepulauan Selayar dalam menyambut pilkada 9 Desember 2020 di Salah satu Cafe Jl. Poros RSUD K.H Hayyung Kabupaten Kepulauan Selayar, Selasa (15/9).
Dihadiri oleh Letkol Kav. Adi Priatna selaku Dandim 1415 Kepulauan Selayar, Kompol Abd. Rahman selaku Wakapolres Selayar, Nandar Jamaluddin selaku Ketua KPU Kabupaten Kepulauan Selayar, Suharno selaku Ketua Bawaslu Kabupaten Kepulauan Selayar, Abdullah selaku Ketua Pimpinan Daerah Muhammadiyah, Ridwan Zainuddin selaku Ketua NU Kabupaten Kepulauan Selayar, beberapa perwakilan Ormas, Perwakilan dari siswa dan juga Pers, kegiatan ini berisi tentang pembahasan gagasan dalam berdemokrasi yang baik serta bermartabat.
Saat dimintai komentar, Ketua KPU Kabupaten Kepulauan Selayar Nandar Jamaluddin sebagai salah satu pemateri mengatakan bahwa secara kelembagaan KPU dan secara pribadi sangat mengapresiasi kegiatan seperti ini dan semoga bisa menular ke generasi muda yang lainnya.
“Moment seperti ini sebenarnya adalah moment yang sangat penting dimanfaatkan oleh teman-teman muda. Karena ide kreatif begini adalah sebuah tradisi intelektual yang mesti harus disuburkan oleh teman-teman muda. Sehingga ada semacam counterattack dalam tanda kutip secara positif terhadap narasi yang kurang sehat dalam alam demokrasi menjelang pilkada,” Ungkapnya.
Tradisi dialog, menulis, diskusi adalah kerjaan angkatan muda yang mesti harus disuburkan karena disitu akan terjadi konsolidasi lanjut Nandar Jamaluddin.
“Kalau mau mengharapkan perubahan, tanpa adanya konsolidasi lalu dimana pintunya dan yang mampu melakukan itu secara efektif kita tentu berharap pada generasi muda. Apakah itu melembaga ataupun personal terserah dan itu yang kami dambakan secara pribadi,” Ucapnya.
Sebagai pimpinan lembaga penyelenggara, Nandar Jamaluddin juga menjelaskan bahwa dengan adanya kegiatan-kegiatan seperti ini bisa berdampak positif bagi KPU Kabupaten Kepulauan Selayar menuju pesta demokrasi di Desember 2020 mendatang.
“Secara kelembagaan,kami akan sangat terbantu dengan hal yang seperti ini. Media juga tentunya akan menjadi lebih sehat juga. Kita juga ada kegembiraan tersendiri ketika dinamika ini lebih elegan dan dinamis sehingga langkah yang dilakukan teman-teman Fokal menjadi luar biasa saya kira. Betapa pun kita terpisah secara regional dari daratan sulsel tetapi dalam hal wacana seperti ini kita masih sangat dinamis,” Jelasnya.
Menurutnya, tidak ada seorangpun yang tidak bersepakat bahwa kegiatan diskusi atau dialog tentang demokrasi sangat bagus untuk di tumbuh kembangkan dengan tujuan yang sama yaitu menciptakan proses demokrasi yang sehat dan menarik.
“Saya rasa para kandidat juga mengharapkan kultur seperti ini, sehingga Demokrasi kita juga menjadi lebih menarik. Apalagi sudah jelas hampir dipastikan 23 September kami penetapan dua pasangan calon adalah putra-putra terbaik yang dimiliki Kabupaten Kepulauan Selayar. Saya berharap kita semua ini diluar KPU juga bergandengan tangan seperti tema ini untuk menyongsong pesta ini dengan penuh kegembiraan dan kehangatan karena tidak ada orang lain melainkan semuanya adalah para putra terbaik,” Bebernya.
Selanjutnya, dalam menghadapi pilkada di Desember 2020 mendatang harus dilakukan dengan cara bermartabat dan juga sehat yang tanpa menciderai proses-proses pesta demokrasi.
“Tidak boleh diwarnai dengan hoax, fitnah dan lain-lain apalagi black campaign. Terus siapa yang akan menyehatkan demokrasi kalau bukan generasi muda. Mengapa harus generasi muda, karena di otak dan di hatinya itu masih segar, di pemikirannya juga ide-idenya sangat kreatif sehingga kami sangat mengharapkan dan kami sangat terbantu. Kami di KPU dan Bawaslu akan tidak punya apa-apa kalau elemen-elemen yang punya kekuatan moral tidak kita sama-sama mendorong,” Tandasnya.
Lebih jauh, mengingat akan dilakukannya penetapan sebagai calon di tanggal 23 September lalu penetapan nomor urut di 24 September dan masa kampanye yang dimulai 26 September KPU mengharapkan untuk tetap adanya pengawalan dari generasi muda kapan saja dan bagaimanapun bentuknya.
“Jadi kita sambut pesta demokrasi ini dengan gembira dan kalau bisa saya pinjam tema ini Fokal yaitu bergandengan tangan untuk kita jaga itu karena siapa lagi yang akan menjaga kalau bukan kita dan sekali lagi saya sangat mengapresiasi kegiatan Fokal ini semoga gayung bersambut oleh generasi muda lain dengan model dan gaya berbeda silahkan yang jelas narasi demokrasi itu bisa terbangun untuk terjadi keseimbangan,” Kuncinya.
Bolls
Discussion about this post