Selayarnews– PT.TransNusa Aviation Mandiri yang lebih dikenal dengan Trans Nusa , resmi menutup penerbangan Rute Makassar-Selayar-Makassar. Hal tersebut diyakini setelah beredar surat “Agent News” yang dikeluarkan oleh Trans Nusa dengan No: 1210/SK/TAM/Xll/2019, yang ditujukan kepada Para Pimpinan Mitra Kerja Travel Agent Trans Nusa.
Dalam surat yang ditandatangani Head Of Sales Marketing Trans Nusa Agus Irianto tersebut, dijelaskan bahwa penutupan Penerbangan ke Kabupaten Kepulauan Selayar efektif berlaku mulai tanggal 19 Desember 2019.
Tidak disebutkan secara rinci alasan penutupan, Pihak Trans Nusa hanya menulis dikarenakan alasan operasional maka Rute Makassar – Selayar – Makassar ditutup / tidak beroperasi . Akibat dari penutupan ini, Pihak Trans Nusa langsung melakukan perubahan dan penambahan jadwal penerbangan ke beberapa rute ke daerah lain.
Asep, Station supervisor Trans Nusa untuk Kepulauan Selayar membantah bahwa penutupan tersebut dikarenakan adanya ketersinggungan dengan Pihak Otoritas Bandara H. Aroeppala.
“Itu sudah keputusan manajemen pusat pak, saya hanya menjalankan tugas dan kewajiban saya disini, dan ini tidak ada kaitannya dengan masalah ketersinggungan dengan pihak otoritas bandara setempat” Katanya kepada Selayarnews, Rabu 18/12.
Secara pribadi maupun sebagai Station Supervisor, Asep menyampaikan permohonan maaf atas penutupan layanan penerbangan ini.
Beberapa kalangan menyayangkan penutupan layanan penerbangan ini. Setelah melayani penerbangan Makassar- Selayar-Makassar selama kurang lebih satu setengah tahun, dimulai sejak tanggal 01 Juni 2018 lalu, tanpa alasan yang jelas tiba-tiba Pihak Maskapai menutup layanan penerbangan yang sudah banyak dimanfaatkan Masyarakat Selayar atau Warga yang berkunjung ke Kabupaten Kepulauan Selayar.
Bupati Kepulauan Selayar H. Muh. Basli Ali sangat menyayangkan penutupan ini. Pada salah satu Media Lokal, Bupati H. M Basli Ali mengatakan bahwa hal ini tentu akan sangat berpengaruh pada dunia pariwisata Selayar, yang saat ini lagi gencar-gencarnya di promosikan.
“Ini langkah mundur, tentu saya berharap agar Dinas perhubungan segera melakukan upaya, agar tetap ada maskapai yang bisa melayani” Katanya.
As